Hanya saja mereka tidak ada deadline batas waktu seperti jamaah.
Kami dari pihak dinkes memfasilitasi untuk pendampingan kesehatan dan vaksinasi meningitis," tutupnya.
BACA JUGA:Jangan Curang, Bawaslu Ingatkan Netralitas ASN dan Pemdes
Sebelumnya, Kepala Biro Pamkesra Provinsi Bengkulu, Dr. H. Syarifuddin, M.Si mengatakan awalnya terdapat 190 pendaftar yang masuk daat seleksi dimuka.
Namun, hanya 70 orang yang memenuhi syarat dan bisa dievaluasi.
Dari 70 orang tersebut, kemudian diserahkan kepada Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, dan dipilihkan 30 nama untuk diserahkan ke Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu.
Untuk dilakukan seleksi lanjutan.
BACA JUGA: Apel WBK Menuju WBBM, Kajati: Lakukan Perubahan, Lawan Korupsi!
"30 nama itu yang kita kumpulkan di sini, dan akan dilakukan seleksi kembali.
Untuk kemudian dipilih 15 orang dan ditetapkan sebagai PHD Provinsi Bengkulu," terang Syarif.
Sebanyak 30 peserta tersebut, secara resmi telah dibuka untuk dilakukan seleksi Computer Assisted Test (CAT), wawancara dan psiko tes.
Mengenai hasil dari seleksi tersebut, dikatakan Syarif akan diberikan sepenuhnya kepada Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, sebagai pihak yang berwenang.
BACA JUGA:Mengaku Tak Dilayani Istri, 2 Pria Ini Tega Garap Anak Tiri
"Hari ini kami ditugaskan gubernur untuk mengawal proses tersebut," ujarnya.
Syarif berharap, ditahun ini kouta layanan umum bisa lebih bajyak daripada kuota layanan lainnya.
Sebab, berkaca dari haji tahun sebelumnya, jemaah haji Bengkulu ini ada yang belum pernah naik pesawat, usia tua, dan butuh bimbingan.