KORANRB.ID - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menyoroti terjadi ketimpangan ekonomi di Indonesia.
Dalam momen debat Capres kelima Anies mengatakan bahwa ekonomi Indonesia saat ini hanya dikuasai segelintir orang.
"Ini adalah bukti ketimpangan orang kaya dan miskin begitu nyata. (Di bidang ini) segelintir orang menguasai sebagian besar perekonomian kita," kata Anies di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu 4 Februari 2024.
Untuk merefleksikan hal ini Anies menceritakan para pendiri bangsa yang tergabung dalam BPUPKI merupakan golongan terdidik yang memiliki privilleg.
Namun mereka memilih mendirikan Republik untuk semua.
BACA JUGA:Disebut Ingin Bubarkan BUMN, Anies: Itu Tidak Benar, Tidak Masuk Akal
BACA JUGA: Anies Tularkan Semangat Perubahan, Prabowo Rayakan HUT Gerindra, Ganjar Janji Optimalkan SDM-SDA
"(Mereka) bukan mendirikan republik untuk dirinya, golongannya, ataupun keluarganya. Mereka mendirikan republik untuk semua, kekuasaan yang dibangun untuk memberikan kesempatan untuk semua, tapi sekarang kita jauh dari cita-cita republik ini," ungkap Anies pada pembuka Debat.
Anies menyampaikan bukti adanya ketimpangan dan ketidak adilan tersebut berupa 45 juta orang yang tidak bekerja secara layak dan puluhan juta lainnya tidak punya jaminan sosial.
Tidak hanya itu, menurut Anies kondisi perbedaan kualitas pendidikan, kesempatan kerja yang tidak ada serta kesehatan mental dan kekerasan seksual tidak pernah dipedulikan segelintir elit.
"Bicara pendidikan, jauh dari kota terpencil masa depan suram, kemampuan tinggi kesempatan tidak ada, sangat frustrasi melihatnya kesehatan mental kekerasan seksual lebih 15 juta orang jadi korban ini problem-problem yang tidak menjadi kepedulian segilintir elite,” imbuhnya.
BACA JUGA:Para Konglomerat Merapat ke Prabowo, Anies: Kita Didukung Rakyat
Lebih lanjut Anies mengaku sempat bertemu dengan kelompok masyarakat yang menitipkan harapan agar keadaan mereka yang sulit bisa berubah.
Namun di sisi lain, masih ada orang-orang yang menolak kehadiran negara untuk mengentaskan kemiskinan itu.