Keunikan Cap Go Meh yang lain yakni perayaan Toleransi Agama.
Cap Go Meh di Indonesia seringkali merayakan toleransi agama dan budaya antara etnis Tionghoa dan masyarakat setempat.
Di beberapa daerah, Cap Go Meh dihadiri oleh orang-orang dari berbagai latar belakang agama dan budaya.
BACA JUGA:Santap Kelezatan Makan Malam Imlek di Hotel Santika Bengkulu
BACA JUGA:Buruan Daftar, Tinggal Hari Ini! Rebut Kuota Beasiswa Scholarship 2024, Wujudkan Mimpimu!
Ada pula keunikan pada lomba Cap Go Meh. Di beberapa tempat di Indonesia, terutama di daerah dengan populasi Tionghoa yang besar.
Seperti Semarang dan Singkawang, terdapat lomba tradisional yang menarik seperti Barongsai, Liong dan atraksi kembang api.
Selanjutnya keunikan makanan khas Cap Go Meh. Salah satu tradisi yang tidak terlewatkan dalam perayaan Cap Go Meh adalah makan makanan khas
Seperti Tang Yuan (bola-bola ketan isi), Yee Sang (salad Tionghoa) dan makanan-makanan lain yang khas dalam budaya Tionghoa.
BACA JUGA:Sutradara Dirty Vote Juga Bikin Sexy Killers di Jelang Pilpres
BACA JUGA:Begini Tampilan Surat Undangan Memilih Pemilu 2024, Tetap Tak Dapat? Ini Solusinya
Mengakhiri Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh menandai akhir dari dua minggu perayaan Tahun Baru Imlek.
Ini adalah momen terakhir di mana keluarga berkumpul dan merayakan sebelum kembali ke rutinitas sehari-hari.
Cap Go Meh adalah perayaan yang penuh warna dan makna dalam budaya Tionghoa, serta menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang beragam.
Di beberapa tempat, Cap Go Meh juga disebut sebagai Lantern Festival atau Festival Yuanxiao.
Tradisi ini berakar dalam kepercayaan Tionghoa kuno yang melambangkan penolakan terhadap kegelapan dan kedatangan kebahagiaan serta cahaya dalam hidup.