Belum lagi tangkapan yang hanya perseorangan.
Artinya, kemungkinan hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Kaur di tahun 2023 yang lalu bisa lebih banyak dari data tersebut.
"Kalau ditambah dengan jumlah tangkapan nelayan perorangan, saya yakin jumlahnya pasti lebih banyak dari data yang kita dapat," imbuhnya.
BACA JUGA:Nyoblos Pemilu, Seluruh Pelajar Libur
Sementara untuk awal tahun 2024 ini, tangkapan ikan para nelayan masih belum begitu banyak.
Hanya saja laporan terakhir dari TPI Sulauwangi Kecamatan Tanjung Kemuning, saat ini nelayan sedang banyak yang mendapatkan lobster.
Selain lobster baru-baru ini ada juga nelayan yang berhasil menangkap gerombolan ikan bawal yang memiliki harga mahal.
Informasi yang Riplan dapatkan ada tiga kapal yang berhasil menangkap gerombolan ikan bawal putih tersebut.
BACA JUGA:26 CJH Belum Lunasi Bipih, Diperpanjang Hingga 23 Februari
Yang mana satu kapalnya saja bisa meraup keuntungan hingga Rp 50 juta.
"Awal tahun ini, memang belum begitu musim. Hanya laporan dari Sulauwangi saja beberapa hari yang lalu nelayan dapat gerombolan ikan bawal putih," sampainya.
Meskipun ikan masih begitu melimpah di laut Kaur, Riplan tetap mengajak para nelayan Kaur agar tidak melakukan penangkapan ikan dengan cara illegal.
Seperti menggunakan pukat harimau, dan lainnya.
BACA JUGA: Armada Kurang, Logistik Pemilu 2024 Estapet, Segel Surat Suara Robek
Karena cara tersebut tentu saja akan menghancurkan terumbu karang tempat ikan hidup.
"Untuk para nelayan, tetap jaga terumbu karang kita. Jangan dirusak, agar kedepan ikan di Kaur ini tetap melimpah," pesannya.