BENGKULU, KORANRB.ID – Mayoritas masyarakat Kampung Bugis Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar mengeluhkan bau tidak sedap dari TPA Air Sebakul.
Bau tidak sedap kerap tercium pada pagi hari, bahkan jika musim penghujan berhari-hari bau tak sedap tercium.
“Jam 10.00 WIB pagi bau menyengat tercium, kalau hujan ya tiap hari," ungkap Egi Wijaya (30) warga Kampung Bugis saat diwawancarai RB, Sabtu 17, Februari 2024 di rumahnya.
Selain bau tak sedap, warga juga mengeluh prihal limbah, yang jika hujan meluap dan mengalir ke arah pemungkiman mereka.
BACA JUGA:Incinerator Limbah Medis untuk Rumah Sakit di Bengkulu Akan Dibangun Di Sini
BACA JUGA:Sembako Naik Jelang Ramadan, Cabai Tembus Rp100 Ribu Per KG
"Selokan yang dialiri limbah sampah meluap karena hujan" jelasnya.
Tidak hanya itu, masyarakat Kampung Bugis ini juga mengeluhkan masalah air minum mereka sehari-hari.
Seluruh masyarakat Kampung Bugis bergantung dengan air isi ulang galon.
Sebab air sumur mereka sudah tidak layak konsumsi, hanya digunakan untuk mandi dan mencuci.
“Kadang ada saja gatal-gatal sebab air sudah terkontaminasi limbah, gatal mandi dari sumur,” jelas Ridah (58) yang juga warga Kampung Bugis.
BACA JUGA:BEM Paradise Unib Datangi Kejati Bengkulu, Dikusikan Hal Ini dengan Wakajati Bengkulu
BACA JUGA:Kapolda Pimpin Rapat Rencana Kontijensi Aman Nusa-1 2024, Waspada Ganguan Pasca Pemilu
Pasalnya, limbah TPA memang sudah dibuatkan salurannya bermuara ke areal persawahan warga.
Tetapi jika turun hujan tidak bisa di antisipasi, limbah meluap juga dan membanjiri jalan.