“Ada seekor ular yang mempunyai ukuran yang sangat besar menuruni tebing di sekitar perkebunan kopi warga, menuju ke Tebat Munting (Danau Munting)”, ungkap Penani.
BACA JUGA:Mitos Desa Lawang Agung, Diselubungi Tabir Gaib, Sulit Ditemukan Oleh Penjajah
BACA JUGA:Penghuni Tanah Papua dan Tradisi Uniknya Suku Dani, Suku yang Suka Berperang
Dimana mitos adanya keberadaan ular raksasa di wilayah Tebat Munting tersebut sudah beredar di tengah warga perkebunan tebat munting.
Bukit Munting pada zaman dahulunya adalah sebuah hutan lebat yang cukup ditakuti oleh warga sekitar, dimana banyak menyimpan mitos di dalamnya.
BACA JUGA:Danau Tes, Dibalik Pesonanya yang Memukau Tersimpan Mitos Keberadaan Ular Kepala Tujuh
BACA JUGA:Suku Amungme Papua yang Terasing dari Tanahnya Sendiri, Begini Penjelasannya
Salah satu Mitos yang ada di bukit tersebut adalah, dimana terdapat sebuah tebat (danau) yang berada di cekungan diantara kedua tebing sisi kiri dan kanannya, adapun nama danau tersebut adalah Tebat Munting..
Dimana hutan di bukit tersebut merupakan hutan hujan tropis, yang ditumbuhi pepohonan besar dan semak yang lebat.
Penani mengatakan “Perkebunan kopi warga yang ada di Bukit Munting dulunya adalah sebuah hutan yang sangat lebat”.
BACA JUGA:4 Mitos di Kota Bengkulu, Salah Satunya Keberadaan Delman di Tengah Malam
BACA JUGA:Sejarah dan Tradisi Suku Asmat, Punya Seni Mengukir yang Handal
Sebelum Bukit Munting dijadikan perkebunan kopi oleh warga, dahulunya merupakan sebuah hutan yang lebat, para penduduk pada waktu itu tidak ada yang berani memasuki hutan tersebut.
Tidak diketahui secara pasti, sejak kapan Bukit Munting telah dijadikan perkebunan oleh warga.
Penani adalah salah seorang petani yang berkebun di Bukit Munting sudah sejak lama, kebunnya adalah warisan dari orang tuanya.
BACA JUGA:Mitos Air Terjun Pengantin, Selain Enteng Jodoh Di Tunggu Sosok Seorang Pangeran