BACA JUGA:Besok, KPU Kaur Gelar Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Kabupaten
Jumlah ini cukup banyak, paling banyak kasus diakibatkan oleh hewan peliharaan sendiri seperti anjing dan kucing.
Pantauan 2023 hampir dari 50 persen kejadian ini terjadi di Kecamatan Tanjung Kemuning dan Kecamatan Kaur Tengah yang masih memegang kasus GHPR tertinggi se-Kabupaten Kaur.
Bahkan, dua Kecamatan tersebut mendapat julukan Rabies Center, karena setiap tahunnya pasti ada kasus GHPR di dua kecamatan tersebut.
Banyaknya warga yang hobi berburu dan memelihara anjing masih menjadi faktor utama tingginya kasus GHPR di 2 kecamatan tersebut.
"Kasus di Kaur ini masih cukup tinggi, apa lagi di dua Kecamatan ini," sampai Benni.
Disampaikan Benni, meskipun kasus GHPR yang terjadi cukup tinggi tidak ada yang sampai menyebabkan kematian.
Penanganan cepat di setiap Puskesmas menjadi salah satu kunci, virus rabies tidak sempat menyebar ke tubuh orang yang tergigit.
Perlu diketahui virus rabies jika sudah menyebar ke tubuh, akan sangat berbahaya bahkan tidak akan bisa ditangani lagi hanya dengan vaksin.
"Beruntungnya hingga sekarang belum ada yang sampai meninggal akibat GHPR, ini juga berkat penanganan cepat dari tim yang ada dilapangan," tukasnya.
Selain Dinkes, Dinas Pertanian Kabupaten Kaur melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan di tahun ini juga telah mengusulkan ke pihak Provinsi Bengkulu untuk bantuan Vaksin Rabies sebanyak 5000 dosis.
Hal ini juga dialakukan untuk menekan terjadinya kasus GHPR yang bisa menyebabkan kematian.
"Kita tugasnya langsung ke hewan-hewan, nanti akan kita suntikan ke hewan peliharaan di Kaur terutama anjing dan kucing," kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur Rakhmad Fajar Selasa 20 Februari 2024.
BACA JUGA:Hadiri Puncak HPN Jokowi Sampaikan Ini, Salah Satunya Bicara Belanja Iklan Pemerintah