Sehingga pedagang tak bisa berbuat banyak. Saat ini stok beras sedikit tetapi pembelinya banyak.
“Beras memang lagi sedikit di kalangan petani. Itu juga buat dia mahal (harga beras, red)," ungkap Wiwin.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Pengembangan dan Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bengkulu, Erika Ariesanti, S.STP mengungkapkan kenaikan harga beras di pasar terjadi akibat pasokan beras ke Bengkulu dari sejumlah pemasok, tidak sesuai dengan target yang diinginkan.
Seperti pemasok beras dari Lampung. Saat ini hasil panen petani beras di Lampung sedang merosot. Sehingga mereka mengurangi pasokan beras ke Bengkulu.
BACA JUGA:Usut Dugaan Penyelewengan Dana Insentif Stunting, 25 Saksi Diperiksa Jaksa
Selain itu di seluruh Indonesia sekarang hasil panen petani sedang merosot.
Ini menyebabkan beras menjadi langka sehingga akhirnya harganya menjadi mahal.
"Pemasok (beras, red) kita mengikis kirimannya ke kota Bengkulu", jelas Erika.
Kemudian Erika juga mengungkapkan bahwa Bengkulu tak punya lumbung beras yang menujang.
BACA JUGA:Dinkes Kaur Terima 60 Vial Vaksin Anti Rabies
Namun mereka berkerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mendistibusikan beras.
Beras yang didistribusikan itu bernama Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) beras medium.
Tapi memang pada akhir-akhr ini pendistribusian beras ke pada distributor dikurangi.
Ini untuk persiapan hari raya.
BACA JUGA:Harga Beras dan Cabai Naik, Pengusaha Kecil Kepahiang Menjerit
Tentunya pemerintah juga akan berkerja sama untuk menyelesaikan masalah ini.