Yakni Pelabuhan Kahyapu yang merupakan Pelabuhan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
"Selama ini kita hanya bisa menggunakan satu pelabuhan saja.
Sementara satu pelabuhan lainnya, yakni Pelabuhan Malakoni yang merupakan milik Kementerian PUPR tidak dimanfaatkan," terang Tejo usai pelaksanaan rapat tertutup yang membahas kelancaran mobilisasi material proyek di Pulau Enggano di Aula Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Kamis 18 Januari 2024.
Berdasarkan hasil rapat tersebut, dikatakan Tejo ke depan untuk kelancaran proyek tersebut akan dilakukan melalui dua pelabuhan.
BACA JUGA:Harga Beras Kian Melambung, Masyarakat Mengeluh
Terutama untuk pengerjaan jalan, yang ditargetkan selesai hingga September 2024 mendatang.
"Untuk jalan sebelumnya 13,8 Km. Sementara ternyata 32,9 Km itu diselesaikan tahun ini.
Itu baru mendapat kepastiannya November 2023 dan ditarget September selesai," jelasnya.
Bahkan pernah terjadi kendala yakni tenggelamnya tongkang pengangkut material tersebut, ketika pembangunan pengaman pantai.
BACA JUGA:Jelang SSC Napoli versus FC Barcelona, Terungkap Identitas Pelatih Calzona yang Mengejutkan
Untuk itu, untuk antisipasi dua-duanya pelabuhan di Pulau Enggano ini bisa dimanfaatkan, terutama dalan mengangkut material.
"Itulah yang kita bahas dalam rapat kali ini," demikian Tejo
Sementara itu, Asisten III Setda Provinsi Bengkulu, H. Nandar Munadi, M.Si, yang memimpin rapat menjelaskan, mobilisasi bahan material untuk proyek Pulau Enggano tersebut harus lancar tanpa penghambat.
Sebab dengan seperti itu, proyek yang sedang dikerjakan itu dapat berjalan baik dan bisa diselesaikan sesuai target.
BACA JUGA:Golkar Raih Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Ini Urutan Partai di Bawahnya
"Tadi kita bahas bagaimana percepatan pembangunan di Pulau Enggano yang sudah berjalan sejak tahun 2023 dan akan berakhir pada tahun 2024.