Baik kementerian maupun Pemprov Bengkulu mempercepat pengerjaan PSN tersebut agar dapat diselesaikan pada September dan Oktober sudah bisa diresmikan oleh presiden.
Bahkan, untuk Pengerjaan Jalan Trans Enggano dengan adanya tambahan anggaran sekitar Rp200 miliar sepanjang 32,5 kilometer, juga akan dikebut tahun 2024 ini.
"Makanya baik dari Kementerian dan Pemerintah Provinsi Bengkulu mendukung pekerjaan itu dapat selesai pada September dan Oktober awal pak Presiden dapat meresmikannya," jelas Tejo.
BACA JUGA:Panen Karya P5 SMPN 2 Kota Bengkulu, Tampilkan Makanan Tradisional Indonesia
Bahkan pada awal Maret ini, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA akan langsung melakukan pemantauan PSN di pulau terluar Provinsi Bengkulu, yakni Pulau Enggano.
Direncanakan, ia akan datang bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu
Untuk memastikan perkembangan pembangunan PSN seperti pembangunan jalan Trans Enggano, Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Kahyapu serta pembangunan beberapa jembatan lainnya.
"Kunjungan ke Enggano untuk memastikan progres major project. Karena tahun ini ada kelanjutan pembangunan Jalan Trans Enggano, jembatan dan dua pelabuhan. Kita akan fix-kan dulu kondisinya disana," terang Gubernur Rohidin.
Selain melakukan pemantauan pembangunan program strategis nasional berupa jalan, jembatan dan pelabuhan
Gubernur Rohidin menyebut kunjungan tersebut juga dalam rangka melihat potensi sumber daya air untuk penambahan lahan cetak sawah baru.
"Kita juga akan melihat potensi sumber daya air untuk mencetak lahan sawah baru, disamping untuk melihat potensi pengembangan lain.
Mudah-mudahan kita bisa kesana sebelum bulan puasa ini," ujarnya.
Sementara untuk pembanguanan SPAM Kobema ini direncanakan juga akan dituntaskan di tahun 2024 ini.
Dengan begitu, Rohidin meminta bagi masyarakat yang mempunyai bangunan di atas lahan tersebut segera dirobohkan.
"Ini jelas dari sisi administrasi dalam surat menyurat dan sebagainya, itu adalah aset pemerintah Provinsi Bengkulu yang akan dibangun untuk fasilitas umum dalam hal ini SPAM regional," kata Rohidin.