Lalu untuk fungsi dari petugas promkes, Rudi menjelaskan bahwa tugasnya sangat penting untuk mempromosikan dan menyebarluaskan seluruh program terkait pencegahan stunting, baik melalui kesehatan lingkungan, pola asuh maupun melalui perilaku ditengah masyarakat.
Karena petugas promkes merupakan garda terdepan dalam menyampaikan penanggulangan dan pencegahan terkait stunting.
"Petugas promkes juga sangat minim, terutama didaerah terpencil.
Padahal promkes merupakan garda terdepan dalam penanggulangan stunting," imbuhnya.
BACA JUGA:Epson Gandeng 7 Desainer ASEAN Fashion Designers Showcase, Salah Satunya dari Indonesia
Maka dari itu, Pemkab juga akan berupaya untuk mencukupi sumber daya manusia (SDM) dari dua jurusan tersebut, Rudi mengaku bahwa Pemkab berinisiatif untuk mengajukan usulan terkait adanya lowongan kuliah bagi warga Seluma yang sudah tamat SMA, sehingga dapat melanjutkan kuliah di 2 jurusan tersebut.
Rencananya akan menggandeng Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Bengkulu. Rudi berharap jika nantinya rencana tersebut ditanggapi positif dan tersedia kuotanya.
Pemkab Seluma akan mengupayakan warga Seluma yang berada didaerah pelosok untuk berkuliah.
Sehingga upaya pengendalian dan penanganan stunting dapat langsung menyentuh masyarakat yang jangkauannya jauh jika nanti sudah mengabdi.
BACA JUGA:17 Ribu Kuota Jamkesda untuk Warga Bengkulu Tengah
"Sudah kita bahas, namun untuk kuotanya belum muncul.
Jika sudah ada maka kita akan langsung usulkan," terang Rudi.
Sedangkan untuk penurunan stunting itu sendiri, Rudi mengatakan bahwa hasil dari survei gisi indonesia (SGI) belum keluar untuk tahun 2023.
Namun dirinya optimis dalam waktu dekat hasilnya sudah muncul, kemungkinan ada keterlembatan karena tengah fokus terhadap Pemilu serentak 2024.
BACA JUGA:Daihatsu Ayla, Mobil LCGC Hatchback, Temani Pelanggan Lebih 1 Dekade, Ini Fitur Lengkapnya
"Untuk hasil capaian stunting di 2023 saat ini belum keluar.