MUKOMUKO, KORANRB.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko awalnya meyakini progres pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama masih dalam ambang aman. Namun setelah dilakukan perhitungan ulang Selasa (31/10), didapati kenyataan progres pekerjaan tak sesuai harapan, kontrak terancam putus.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) RS Pratama, Jajad Sudrajat S.KM menyatakan kekhawatirannya gedung RS Pratama tidak selesai tahun ini. Sebab, sisa waktu 2 bulan berakhirnya tahun anggaran 2023, progres pekerjaan baru 35 persen dari target 49 persen di akhir Oktober ini.
BACA JUGA: Pejabat Banyak Dinas Luar, Pembahasan RAPBD 2024 Mukomuko Terhambat
“Sebelumnya kami prediksi masih aman, ternyata masuk dalam katagori kontrak kritis. Maka dari itu kemarin surat teguran pertama sudah disampaikan kepada PT Belimbing Sriwijaya,” sampainya.
Jajat mengakui, progres pengerjaan RS Pratama berjalan lambat. Hal ini disebabkan, mulai dari sarana prasaran penunjang pekerjaan, tenaga kerja dan manajemen pelaksana di lapangan yang kemungkinan besar tidak maksimal.
Meski demikian, saat ini Dinkes Mukomuko berupaya melakukan pengendalian kontrak, walaupun ada devisiasi hingga 10 persen.
”Devisiasi sebesar 10 persen tergolong kontrak kritis. Maka dari itu kami tengah mengupayakan RS Pratama rampung dikerjakan,” kata Jajad.
Lanjutnya, jika melihat kondisi pekerjaan saat ini, yang masih melakukan pengecoran tiang RS dan bangunan belum berbentuk gedung, padahal menyisakan waktu lebih kurang dua bulan lagi.
Dinkes juga pesimis pembangunan RS Pratama bisa tuntas 100 persen di akhir tahun ini. “Paling tidak pelaksana bisa menuntaskan minimal 70 persen di akhir tahun ini. Tujuannya DAK kegiatan pembangunan RS bisa ditransfer pusat ke rekening umum kas daerah (RUKD),” ungkapnya.
Terpisah, Risan Tiawan. pemuda Desa Air Buluh Kecamatan Ipuh lokasi berdirinya RS Pratama mengatakan, sudah puluhan tahun warga di tiga kecamatan kesulitan mendapatkan fasilitas pengobatan yang memadai.
BACA JUGA: Desak Percepat Pembentukan Kabupaten Bumi Pekal
Warga harus ke Kota Bengkulu, ataupun ke Kota Mukomuko untuk menjalani rujukan. Tahun 2023 ini Pemkab Mukomuko menyampaikan pembangunan RS Prtama dimulai, menjadi harapan baru bagi masyarakat pelayanan kesehatan layak.
“Kami sangat senang adanya pembangunan RS Pratama ini. Secara tidak langsung dapat memangkas waktu berobat. Pastinya dapat membantu mencegah kematian saat pasien di dalam perjalanan,” ungkapnya
Risan menyampaikan, jika memang pembangunan RS Pratama ini harus gagal, tentu akan ada kekecewaan besar Masyarakat terhadap Pemkab Mukomuko. Pemkab dinilai tidak mampu mewujudkan apa yang menjadi harapan masyarakat.(pir)