‘’Kalau ada yang curang, saya minta petugas dari Disperkan bersikap tegas tanpa pandang bulu karena resiko mengkonsumsi daging ternak yang mengandung penyakit sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,’’ tukas Kopli.
Di sisi lain, Kopli juga meminta Disperkan dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) melakukan pemetaan ketersediaan hewan ternak pedaging yang akan dipotong. Tujuannya untuk memastikan kebutuhan pasar terpenuhi.
‘’Biasanya menyambut Ramadhan dan Idul Fitri, jumlah hewan ternak pedaging yang akan dipotong mencapai ratusan ekor. Mulai dari sapi dan kambing hingga ayam,’’ ungkap Kopli.
Diketahui, kesadaran para peternak hewan pedaging di Kabupaten Lebong terbilang masih rendah dalam menjaga kelangsungan kesehatan ternaknya. Soalnya jumlah hewan ternak pedaging yang divaksinasi masih sangat rendah.
BACA JUGA:Direktur RSUD M. Yunus Diganti, Pemprov Tunjuk dr. Widya sebagai Plt
Walaupun sudah sering diingatkan oleh Dinas Disperkan Kabupaten Lebong, tetap saja masih banyak peternak di Kabupaten Lebong yang mengacuhkan masalah vaksinasi ternak.
Buktinya, dari sekitar 5.700 ekor hewan ternak kaki empat jenis pedaging yang ada di Kabupaten Lebong, hanya 30 persen yang rutin divaksin.
Padahal program vaksinasi ternak itu dimaksudkan untuk mengantisipasi penularan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun jembrana.
Walaupun kasus jembrana dan PMK di Lebong terdata masih nihil, program vaksinasi ternak sebagai tindakan antisipasi penyebaran penyakit harus tetap dilakukan secara rutin oleh peternak.
Namun untuk diketahui, ternak yang bisa langsung divaksin hanya hewan yang kondisinya sehat. Khusus untuk ternak yang sudah tertular PMK maupun jembrana harus ditunggu sehat dahulu minimal dalam waktu 6 bulan.
Vaksinasi harus rutin dilakukan dengan tujuan untuk memicu respon tubuh ternak dalam melawan virus negatif di tubuhnya.
Dengan memasukkan agen penyebab penyakit dengan dosis tertentu yang diharapkan mampu merangsang reaksi kekebalan yang akan meningkatkan sistem kekebalan hewan untuk bereaksi secara cepat dan efektif terhadap penyakit yang mungkin menyerang ternak di lapangan.
Vaksinasi dirancang untuk mencegah penyakit yang akan datang dan tidak berarti mencegah terjadinya infeksi.
Salah satu cara untuk melakukan pengendalian terhadap penyakit adalah dengan melakukan upaya pencegahan penyakit.
Vaksin sendiri mengandung antigen yang terlihat seperti organisme penyebab penyakit.
Namun sebenarnya vaksin itulah yang akan melawan penyakit dengan membentuk sistem kekebalan secara mandiri pada tubuh hewan.