BENGKULU, KORANRB.ID – Gudang Badan Urusan Logistik Bengkulu Utara Taba Tembilang Arga Makmur saat ini menyimpan 3.407 ton beras bagi masyarakat Bengkulu Utara.
Beras tersebut bukan hanya digunakan untuk program beras gratis bantuan pangan yang diberikan setiap bulan bagi masyarakat Bengkulu Utara.
Namun Bulog juga memiliki program beras stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP.
Program SPHP ini adalah program dimana Bulog bekerjasama dengan pengecer atau pedagang yang menjual beras medium dari bulog.
BACA JUGA:Galungan jadi Ajang Introspeksi Diri Umat Hindu Bali di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Seluruh Pejabat Bengkulu Utara Teken Pakta Integritas, Ini Pesan Bupati Mian
Namun beras tersebut harus dijual dengan Harga Eceran Tertinggi atau HET yang sudah ditentukan bulog.
Kepala Gudang Bulog Taba Tembilang Arga Makmur Hanofi menerangkan jika saat ini ada ratusan ton beras SPHP yang berada di pasaran dan dijual bebas di masyarakat.
“Namun kita melakukan pengawasan terutama dalam hal penetapan harga yang dilakukan oleh pedagang,” terangnya.
Jika ada pedagang yang ketahuan menjual diatas Harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh Bulog, maka akan diberikan sanksi sampai penghentian kerjasama.
BACA JUGA:Ini 8 Lokasi untuk Bersantai Sambil Menunggu Berbuka Puasa di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Minta Rekrut Kembali 160 Guru PPPK
“Pengecek atau toko yang menjual beras Bulog juga wajib memasang pengumuman harga sesuai HET yang kita tetapkan. Jika ada yang melanggar terkait harga, maka kita berikan sanksi hingga penghentian kerjasama,” tegasnya.
Beras SPHP ini intinya untuk mencegah terjadinya lonjakan harga beras terlalu tinggi hingga menyulitkan masyarakat.
Apalagi saat ini di beberapa daerah tengah terjadi lonjakan harga beras lantaran terkait dengan produksi pangan nasional.