KORANRB.ID - Dinas Pertanian (Distan) Seluma melakukan gebyar vaksinasi rabies gratis pada 160 hewan penular rabies (HPR) di Desa Sido Sari Kecamatan Sukaraja Kamis 28 Februari 2024.
Vaksinasi ini dilatar belakangi kasus dua warga setempat yang pekan lalu digigit oleh HPR, yakni anjing.
Kepala Distan Seluma, Arian Sosial, SP. M.Si melalui Kabid Peternakan, Hendri Yunan didampingi Medik Veteriner, Drh. David Viter Olele mengatakan HPR yang diberi vaksin yakni 7 anjing, 2 kera dan 151 kucing.
Jika tidak ada perubahan, maka gebyar vaksinasi ini akan dilanjutkan di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Sukaraja pada Jumat 1 Maret 2024.
"Bagi warga sekitar Kecamatan Sukaraja, rencananya Jumat akan digelar vaksinasi di Desa Cahaya Negeri. Jika berkenan bisa kami kunjungi akan dilakukan door to door," ucap David.
BACA JUGA:Pleno KPU Tuntas, Ini Nama-Nama Dewan Baru Rejang Lebong
Terkait permasalahan stok dosis vaksin, saat ini tidak ada kendala.
Distan Seluma baru saja menerima 1.000 dosis vaksin rabies dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Bengkulu.
"Dari 1.000 dosis yang baru kita terima, saat ini baru terpakai 160 dosis. Artinya masih tersisa sekitar 840 dosis," jelas David
Hendri Yunan menambahkan Distan Seluma akan menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma dan puskesmas di jajarannya untuk mengetahui daerah atau desa mana yang warganya banyak digigit HPR.
Sehingga mempermudah pemusatan gebyar vaksinasi yang akan segera dilakukan ke depannya.
"Selain di Desa Sido Sari dan Desa Cahaya Negeri, kita saat ini masih melakukan penjajakan untuk vaksinasi di daerah lainnya. Dalam hal ini menggandeng Dinkes Seluma untuk mencari informasinya," terang Hendri.
Dinkes Kabupaten Seluma mencatat sejak Januari hingga Februari 2024, sudah 50 orang yang terkena gigitan hewan penular rabies (HPR).
BACA JUGA:Bengkulu jadi Pusat Pembinaan Zakat Pasca Gubernur Bengkulu Terima Penghargaan Baznas RI
Terbaru, pada pekan lalu ada dua warga asal Desa Sido Sari Kecamatan Sukaraja yang menjadi korban gigitan HPR, yakni anjing.