KORANRB.ID – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu, Dr. Sahat Marulitua Situmorang, AP, MM mengatakan upaya yang dilakukan terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Bengkulu dengan pembinaan dan asesmen.
Pembinaan itu kata Sahat, masih sangat terbatas, yaitu dengan menampung para gepeng di Rumah Singgah yang berada di komplek Kantor Dinsos Kota Bengkulu.
Penampungan gepeng yang diserahkan ke Dinsos dilakukan selama 7 hari. Selama 7 hari di Rumah Singgah, Dinsos melakukan asesmen kepada para gepeng mulai dari data diri hingga pemulangan ke keluarga.
“Dinsos hanya memberikan pembinaan terhadap gepeng yang sudah dilimpahkan, Kami mengurusnya dari mulai pendataan sampai ke pengembalian kepada keluarga,” jelas Sahat.
BACA JUGA:Akhirnnya, New Honda Stylo 160 Resmi Mengaspal di Bengkulu, Ini Keunggulannya
BACA JUGA:Kisah Nabi Ibrahim AS Dipenuhi Ujian Mengikuti Perintah Allah SWT
Kemudian Sahat menuturkan, harus ada pihak lain yang sadar akan pengendalian gepeng, menurutnya persoalan gepeng di kota Bengkulu bukan hanya urusan Dinsos saja.
Bahkan untuk penertiban para gepeng di jalanan menurut Sahat, bukanlah tugas utama dari Dinsos.
Dinsos hanya memberikan sosialisasi tentang larangan mengemis.
“Pengendalian ini bukan hanya Dinsos yang punya tanggung jawab tapi semuah pihak, untuk wujudkan Bengkulu bebas dari gepeng,” tegas Sahat.
Sahat mengungkapkan, berapa pun gepeng yang dilimpahkan ke Dinsos, pihaknya akan tetap siap melakukan pembinaan.
BACA JUGA:KUR di Bengkulu Sudah Tersalur Rp242,71 Miliar
BACA JUGA:KUR di Bengkulu Sudah Tersalur Rp242,71 Miliar
“Kalau ada 100 gepeng dilimpahkan masih akan kami bina,” tegas Sahat.
Sahat juga menuturkan dalam proses asesmen, pihaknya juga mengajukan bantuan untuk sebagian gepeng yang sudah dilimpahkan pada kami.