Hal ini untuk mengetahui jumlah pasokan bahan pokok yang akan diterima hingga nanti menjelang Idulfitri.
“Sehingga kita mengantisipasi jika memang ada kemungkinan-kemungkinan terjadi kenaikan harga,” terangnya.
BACA JUGA:Ini Perolehan Suara DPR RI, DPD dan Pilpres Hasil Pleno Kabupaten Bengkulu Utara
BACA JUGA:Pleno KPU Bengkulu Utara Tuntas, Ini Catatan Bawaslu Sepanjang Pleno
Ia juga mengingatkan seluruh pengusaha pangan agar tetap patuh pada regulasi dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.
Ia berharap tidak ada upaya baik penimbunan bahan pokok maupun kerjasama antar pedagang yang tujuannya untuk meningkatkan harga pangan.
“Meskipun pengusaha pangan juga sudah sepakat mengikuti aturan dan menjaga stabilitas harga dan stok pangan di Bengkulu Utara, namun pengawasan tetap kita lakukan,” terangnya.
Ditambahkan Fitriansyah, saat ini terkait harga pangan Kabupaten Bengkulu Utara masih diuntungkan karena sebagian besar bahan pangan masih diproduksi di Bengkulu Utara.
Bengkulu Utara saat ini masih menjadi penghasil cabe dan bahan pangan lainnya, terutama daging yang stoknya melimpah di Bengkulu Utara.
Namun untuk beras saat ini masih mengandalkan dari produksi Provinsi Lampung dan beras dari Badan Urusan Logistik atau Bulog.
Selain beras bahan pangan lainnya yang juga masih mengandalkan dari luar Provinsi Bengkulu adalah telur yang masih banyak dari Sumatera Barat.
“Namun dalam penyalurannya tetap kita lakukan pengawasan sehingga tidak ada kenaikan harga dan kekurangan stok di Bengkulu Utara,” pungkas Sekda.
Sekadar mengetahui, kekhawatiran pemerintah pusat terkait dengan harga pangan bukan hanya terkait dengan ancaman kenaikan angka inflasi daerah.
Namun kenaikan harga pangan juga akan berpengaruh langsung pada angka kemiskinan daerah dan berpengaruh ke nasional.
Bahkan untuk mencegah angka kemiskinan tersebut pemerintah daerah juga diminta menyusun langkah termasuk menyalurkan bantuan langsung pada masyarakat jika ancaman kemiskinan terjadi.
Termasuk diantaranya melakukan operasi pasar harga sembako mengalami kenaikan yang mulai meresahkan masyarakat dan berpengaruh pada daya beli masyarakat.