Berdasarkan prediksi tersebut, untuk wilayah Bengkulu sudah terjadi hujan lebat sejak seminggu belakangan hingga Sabtu pagi, 9 Maret 2024.
Oleh sebab itu, berdasarkan analisis cuaca terkini, BMKG mengidentifikasi masih adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah termasuk Provinsi Bengkulu.
Dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan tersebut antara lain, Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia.
Peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yag mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).
Potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Daya - selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi hujan yang memicu potensi dampak gangguan aktivitas, banjir, dan tanah longsor.(rilis)