KORANRB.ID - Konflik atau ketegangan antara kakak dan adik adalah hal yang lumrah terjadi, terutama pada masa kanak-kanak.
Perbedaan pendapat tersebut cenderung lebih sering terjadi jika jarak usia antara kakak dan adik terlalu dekat.
Biasanya, perselisihan timbul karena adanya perasaan iri dan cemburu terhadap kelahiran adik.
Perubahan dalam rutinitas sehari-hari juga dapat memengaruhi hubungan dan perilaku kakak terhadap adiknya.
BACA JUGA:Buah Hati Malas Belajar? Begini Cara Mendampinginya
Membantu kakak mengelola emosi mereka menjadi hal penting untuk mengatasi perselisihan yang muncul dengan adik mereka.
Sibling rivalry, atau perselisihan antarsaudara kandung, cenderung lebih sering terjadi jika jarak usia antara kakak dan adik terlalu dekat.
Ketika perbedaan usia kurang dari empat tahun, kemungkinan konflik antara kakak dan adik semakin tinggi, bahkan bisa berlanjut hingga dewasa.
Sebaliknya, jika perbedaan usia semakin besar, kemungkinan konflik akan semakin berkurang.
Perselisihan antarsaudara yang mungkin timbul seringkali terkait dengan tahapan perkembangan anak.
Secara psikologis, dalam tiga tahun pertama kehidupan, anak-anak mulai membentuk ikatan emosional atau keterikatan (attachment) dengan orangtua.
Konsep keterikatan ini lebih kompleks daripada sekadar bonding.
Sementara bonding adalah hubungan satu arah dari orangtua ke anak, keterikatan melibatkan hubungan dua arah antara anak dan orangtua.
BACA JUGA:Sambut Ramadhan, Ribuan Umat Islam Kaur Pawai Taaruf