"Nanti, akan kita sampaikan juknisnya terlebih dahulu. Ini tentu kesmpatan yang sangat berharga untuk anak-anak Enggano," tutupnya.
Di sisi lain, Gubernur Rohidin, pada Kamis 29 Februari 2024 lalu sudah sudah melakukan audiensi dengan Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Sp.OG(K), Ph.D.
Dalam audiensi yang digelar di Gedung Rektorat UGM di Yogyakarta tersebut, terdapat beberapa topik strategis yang dibahas secara bersama.
BACA JUGA:Tarif Parkir Naik, Jukir di Kota Bengkulu Belum Pegang Karcis
"Topik yang kita bahas diantaranya untuk memastikan kerjasama positif antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dengan lembaga pendidikan tinggi. Dalam hal ini UGM," ungkap Gubernur.
Menurut Rohidin, salah satu fokus utama yang dibahas dalam pertemuan itu, yakni kelanjutan program Bengkulu Leadership Program (BLP).
Dimana program ini merupakan inisiatif yang digagasnya, dengan tujuan menciptakan generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan.
BLP, menurutnya memberikan peluang kepada seluruh Ketua OSIS Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah se-Provinsi Bengkulu untuk mengikuti seleksi dan mengembangkan kepemimpinan mereka.
"Saat audiensi, pembahasan yang kita lakukan diantaranya untuk memastikan dukungan penuh dari UGM dalam menjalankan program tersebut dengan baik," ungkapnya.
Selain itu, sambung Rohidin, juga dibahas terkait sinergi program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UGM ke Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara.
"Dimana pada tahun lalu, sebanyak 30 mahasiswa UGM dan 35 mahasiswa Universitas Bengkulu (UNIB) telah melaksanakan KKN di Pulau Enggano," jelasnya.
Program ini membawa manfaat positif bagi masyarakat setempat dan memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Sehingga diharapkan, kerjasama ini dapat terus diperkuat dan memberikan dampak positif yang lebih besar di masa depan.
"Kemudian kita juga membahas kelanjutan kerjasama riset terkait potensi unggulan di Provinsi Bengkulu. Apalagi tahun 2021 lalu, mahasiswa UGM sempat melakukan penelitian 'Ancaman Kepunahan Bahasa Enggano'," sampai Rohidin.
Lebih lanjut disampaikan Rohidin, hasil penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang kondisi dan potensi ancaman keberlangsungan bahasa Enggano.
"Yang jelas kita berharap kerjasama riset semacam ini, dapat terus ditingkatkan untuk menggali lebih banyak potensi unggulan di Bengkulu," demikian Rohidin.