“Kenangan pertama saya tentang Jonatan adalah hari pertama kami di tim nasional. Kami adalah junior, masih sangat muda saat itu, 16 atau 17 tahun. Kami merasa malu dan sedikit takut dengan senior kami karena kami masih muda dan itu budaya Asia, bukan?," tutur Ginting.
BACA JUGA:Tahukah Kamu Addu City? Kota Muslim di Tengah Samudera Hindia
Selama menimba ilmu di Pelatnas, Ginting mengungkapkan dirinya berbagi kamar dengan Jojo. “Kami berbagi kamar tidur, kami bertiga, saya, Jonatan, dan rekan satu tim kami.
Ada kenangan indah dari saat itu hingga saat ini, yang bisa kita bagikan bersama, dan kita kerjakan bersama. Kalau hari ini tidak ada Jonatan, maka tidak ada saya hari ini,” beber Ginting.
Sementara itu, 1 gelar tambahan Indonesia disumbangkan dari sektor ganda putra.
Hebatnya, Fajar Alfian/M Rian Ardianto mendapatkannya dengan back to back, usai mengandaskan andalan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua set langsung 21-16, 21-16.
BACA JUGA:Catat! Ini Bahaya Minum Es Saat Berbuka Puasa, Jangan Dianggap Sepele
Bertanding pada laga terakhir di Utilita Arena Birmingham Inggris, Fajar/Ryan menang atas unggulan kelima tersebut hanya dalam waktu 44 menit saja.
BWF mencatat, selama turnamen All England 2024 hanya sekali Fajar/Ryan bermain tiga set.
Yakni, saat babak ke II menghadapi ganda Jepang Akira Koga/Taichi Saito (Jepang). Saat itu, Fajar/Ryan menang dengan skor 18-21, 21-17, 21-18.
Berikut Perjalanan Jojo ke Tangga Juara All England 2024
- Babak I : Vs Chou Tien Chen (Taiwan) 21-4, 21-15
- Babak II: Vs Kunlavut Vitidsar (8) (Thailand) 21-19, 18-21, 21-13
- Perempat Final: Vs Shi Yu Qi (2) (China) 21-18 (retired)
- Semifinal: Laksya Sen (India) 21-12, 10-21, 21-15