Setelah bertemu, tersangka mengajak korban mengendarai sepeda motor korban menuju kebun jagung di belakang Desa Lawang Agung.
Setelah sampai di kebun jagung, kemudian mengajak korban untuk menuju ke pondok atau dangau. Di tempat itulah terjadi hubungan intim layaknya pasangan suami istri.
"Untuk sementara pengakuan tersangka baru satu kali melakukan itu terhadap korban," terang Susilo.
BACA JUGA:Jangan Lagi BAB Sembarangan, Siap Dibangun 2.795 WC, PUPR Gelontorkan Rp39 Miliar
BACA JUGA:Pembangunan SPAM Kobema Segera Direalisasikan, Ini Progresnya
Tidak langsung percaya, Kasat Reskrim memastikan mengusut tuntas kasus ini, mencari bukti lain.
Sebab tidak menutup kemungkinan masih ada siswi lain di SMA negeri itu menjadi korban oknum guru JS. "Nanti kita sampaikan lagu perkembangan terbarunya," tambah Susilo.
Sementara itu, Kepala sekolah SMA Negeri tempat tersangka mengajar mengungkapkan saat ini sekolah sedang menjadi pembicaraan orang-orang pascakasus tersebut mencuat.
Ia membenarkan kalau tersangka merupakan guru honorer di SMA tersebut. Ditugaskan sebagai guru ekstra di bidang olahraga dan BK.
Namun ia tidak menyangka kalau oknum tersebut melakukan tindakan yang berbanding terbalik dengan tugasnya sebagai tenaga pendidik.
Maka dari itu, pihak sekolah berharap ada kejelasan dari aparat kepolisian. "Kami masih menunggu keputusan dari kepolisian, kalau terbukti dan bersalah maka dipecat," tegasnya.
Dari pengakuan saksi-saksi dan warga Kedurang, Renald, tersangka selama ini dikenal sebagai guru olahraga futsal.
BACA JUGA:2 Sejoli Pelajar Madrasah Digerebek Warga Sebentar Lagi Lulus Sekolah, Begini Penjelasan Kepsek
BACA JUGA:Waduh, Janda Anak Satu Ditangkap Edar Sabu
Sering mengajar siswinya bermain futsal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Selain itu sebut Renald, tersangka ini sering bergaya dan mempunyai ciri khas pakai kacamata.