"Selain itu, tanaman kopi yang menggunakan pupuk organik bisa masuk ke pasaran global, asalkan pemeliharaan serta penanganan hama penyakit tidak lagi menggunakan bahan kimia baik pupuk maupun racun baik insektisida maupun pestisida," demikian Rizon
Saat ini harga kopi di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan hingga tembus Rp60 ribu/kilogram (Kg) nya.
Tingginya harga kopi ini diprediksi akan bertahan sepanjang tahun.
Dengan begitu, petani diminta untuk tetap mempertahankan kualitas kopi dengan petikan buah yang sudah merah.
BACA JUGA:62 Unit Rumah di 2 Kecamatan Kabupaten Bengkulu Selatan Rusak Akibat Gempa Bumi
"Tingginya harga kopi ini dikarenakan permintaan pasar global yang tinggi karena iklim yang buruk," ucap Rizon.
Tren kenaikan ini, dikatakan Rizon dipatok mulai dari harga Rp45 ribu hingga Rp60 ribu/Kg.
"Saat ini, 2 wilayah penghasil terbanyak yakni Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menuturkan secara ctc, ekonomi Bengkulu di tahun 2023 tumbuh 4,26 persen.
BACA JUGA:Pertamina Jamin Distribusi BBM Mudik Lebaran Aman, Bentuk Satgas RAFI
Jika dilihat dari target yang ditetapkan oleh pemerintah daerah maupun Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, pertumbuhan tersebut masih dalam target.
"Hanya saja, jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2022. 4,31 persen, artinya sedikit ada keterlambatan," jelas Win.
Perekonomian Provinsi Bengkulu Tahun 2023 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp96,56 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp46,29 juta atau USD 3.037,58.
"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 9,93 persen," papar Win.
BACA JUGA:2024 Tak Ada Penambahan, Guru Bantu Daerah di Bengkulu Utara Tetap Dipertahankan
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 10,22 persen.