Dalam ayat tersebut, diceritakan bahwa Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan.
Namun, ketika giliran ular untuk sujud, ia menolak dan durhaka terhadap perintah Allah.
Karena sikap durhaka tersebut, ular dianggap sebagai simbol kejahatan dalam ajaran Islam.
BACA JUGA:Kisah Nabi Adam AS dan Wasiatnya Sebelum Meninggal Dunia
BACA JUGA:Objek Wisata Alam dan Sejarah di Bengkulu Utara Ini Ada Peninggalan Penjajah Belanda
Kisah Ular Falak mengandung pelajaran moral tentang pentingnya tunduk dan patuh terhadap perintah Allah serta konsekuensi dari sikap durhaka.
Dalam bahasa Arab, kata “falak” memiliki arti dasar yang mengacu pada langit atau kekuatan yang tidak terbatas.
Dalam konteks keagamaan, kata ini sering digunakan untuk merujuk pada langit yang merupakan ciptaan Allah yang memiliki kekuatan dan keagungan yang tidak terbatas.
BACA JUGA:Kisah Nabi Adam AS dan Wasiatnya Sebelum Meninggal Dunia
BACA JUGA:Lebaran Tak Lama Lagi, Ini 10 Tips Memilih Baju Lebaran
Selain itu, kata “falak” juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih umum untuk menggambarkan sesuatu yang sangat besar, kuat, atau tidak terbatas dalam hal kekuatan atau keberadaannya.
Oleh karena itu, pengertian kata “falak” dapat bervariasi tergantung pada konteks penggunaannya, namun inti dari arti kata tersebut tetap berkaitan dengan langit atau kekuatan yang tidak terbatas.
BACA JUGA:Kisah Pertama Kali di Muka Bumi, Qabil dan Habil, Begini Hikmahnya
BACA JUGA:Kamu Kesulitan Mengatur Keuangan? Tips Ini Mungkin Berguna Untuk Kamu
2. Hidup di bawah permukaan bumi
Dalam mitologi Arab, ular Falak dianggap sebagai makhluk yang sangat kuat dan mampu menelan seluruh alam semesta, termasuk langit, bumi dan neraka.