“Nantinya petugas akan secara bergantian berjaga, meskipun akan ada libur nantinya. Kami akan pastikan posko kesehatan tidak akan kosong dari petugas medis,” jelas Bustam.
Lanjutnya, selain Pos kesehatan menghadapi hari raya tahun ini pelayanan seluruh Puskesmas di Kabupaten Mukomuko juga akan tetap dibuka seperti biasanya.
Meskipun dalam kondisi libur pelayanan kesehatan bagi masyarakat masih bisa dilakukan, karena akan ada petugas piket yang berjaga secara bergantian.
“Untuk cuti bersama petugas baik di Pos dan Puskesmas akan dilakukan secara bergantian, karena sesuai dengan kewajiban utama melayani masyarakat harus siap kapan pun, dimana pun, dan kapan pun,” terang Bustam.
Tidak hanya Puskesmas, pada libur hari Raya Idul Fitri nanti, pelayanaan IGD RSUD Mukomuko juga akan disiagakan.
Dinkes akan berkoordinasi dengan manajemen RSUD Mukomuko agar dapat mengatur jadwal petugas jaga untuk melayani pasien secara 24 jam.
Sehingga ketika ada keadaan darurat dapat segera dilakukan pertolongan.
“Kita akan minta pihak manajem RSUD Mukomuko siagakan petugas medis. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Terpisah Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi, S.Km, M.Kes, mengatakan, seperti tahun sebelumnya juga untuk pelayanaan di RSUD Mukomuko kemungkinan terfokus pada pelayanaan IGD saja yang buka selama 24 jam.
Sedang untuk aktvitas pelayanaan poli pada saat libur hari raya nanti akan tutup sementara.
Hal ini dikarenakan baik petugas medis spesialis dan jajarannya juga akan ikut libur pada hari Raya Idul Fitri nanti.
“Seluruh aktivitas Poli di RSUD Mukomuko akan dialihkan ke IGD untuk memberi pelayanan kepada masyarakat, melalui dokter umum. Sedangkan dr spesialis akan kembali bertugas setelah 4 hari sesudah lebaran biasanya. Sebab Dokter spesialis ini mengikuti jadwal libur yang di keluarkan Pemkab Mukomuko pastinya,” paparnya.
Sedangkan untuk layanan operasi jika ada pasien dalam keadaan darurat di RSUD Mukomuko, masih tetap akan buka.
Namun untuk jadwal operasi, RSUD akan tetap menunggu petunjuk dan jadwal dari dokter spesialisnya.
Misalnya, pada saat libur nanti ada warga yang butuh dioperasi, kalau hari itu juga dokter menyatakan siap, maka operasipun akan langsung dilaksanakan. Namun jika tidak dengan terpaksa warga yang menjadi pasien harus menunggu, atau dilakukan rujuk keluar daerah.