Ketika respons saraf terhadap rangsangan tersebut berlebihan, tubuh dapat mengalami peningkatan produksi keringat, termasuk di telapak tangan.
Dalam beberapa kasus, telapak tangan yang berkeringat dapat menjadi masalah turun-temurun dalam suatu keluarga, menunjukkan kemungkinan pengaruh faktor genetik.
Hal ini menegaskan bahwa siapa pun, baik pria maupun wanita, bisa mengalami kondisi ini.
Biasanya, telapak tangan yang berkeringat mulai terjadi sebelum seseorang mencapai usia 25 tahun.
Bahkan, ada banyak kasus di mana keringat berlebih telah dirasakan oleh individu saat masih anak-anak.
Namun demikian, tidak dapat diabaikan bahwa beberapa orang baru mengalami masalah ini setelah dewasa.
BACA JUGA:Bikin Bulu Kuduk Merinding, Ini Urban Legend Asal Kaur yang Paling Terkenal!
Cara Mengatasi Telapak Tangan Berkeringat
Untuk mengurangi atau menghindari agar telapak tangan tidak lagi berkeringat, berikut langkah yang bisa lakukan:
- Hindari pemicunya
Untuk mengurangi risiko telapak tangan yang berkeringat secara berlebihan, disarankan untuk menghindari faktor pemicunya.
Seperti makanan pedas, kafein, atau situasi yang menyebabkan kepanasan.
Jika penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, berguna untuk mencatat apa saja yang dikonsumsi atau aktivitas yang dilakukan sebelum telapak tangan mulai berkeringat.
Dengan demikian, dapat membantu dalam mengidentifikasi pola atau pemicu yang mungkin menjadi penyebabnya.
- Gunakan Produk Yang Mengandung Aluminum Klorida
Untuk mengurangi keringat di telapak tangan yang sering mengganggu aktivitas, bisa menggunakan salep yang mengandung alumunium klorida.