2. Suntik Botox
Suntik botox dikenal luas sebagai prosedur kecantikan untuk mengurangi kerutan dan garis-garis halus di wajah.
Namun, ternyata juga dapat membantu mengurangi produksi keringat berlebih.
Setelah dilakukan penyuntikan botox, biasanya keringat mulai berkurang dalam waktu 4–5 hari, dan efek ini dapat bertahan hingga sekitar 4 bulan.
Metode ini bekerja dengan menghambat sinyal-sinyal saraf yang merangsang kelenjar keringat, sehingga mengurangi produksi keringat berlebih.
3. Iontophoresis
Pengobatan untuk telapak tangan yang berkeringat dapat dilakukan dengan menggunakan terapi iontophoresis, yang melibatkan penggunaan arus listrik berdaya rendah.
Prosedur ini melibatkan merendam telapak tangan dalam wadah kecil yang berisi air, lalu arus listrik dialirkan melalui air menggunakan mesin khusus.
Meskipun terapi iontophoresis umumnya dianggap aman, beberapa efek samping yang mungkin timbul termasuk sensasi kesemutan.
Namun, perlu diingat bahwa terapi ini tidak dianjurkan untuk dilakukan oleh ibu hamil, individu yang menggunakan alat pacu jantung, atau mereka yang memiliki implan logam di tubuhnya.
Hal ini disebabkan karena risiko potensial yang dapat timbul dalam konteks kondisi kesehatan atau perangkat medis yang ada.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani terapi iontophoresis untuk memastikan keselamatan dan kecocokan pengobatan.
4. Operasi
Jika semua cara pengobatan lainnya tidak berhasil mengatasi telapak tangan berkeringat, pilihan terakhir yang mungkin dipertimbangkan adalah operasi.
Pada prosedur operasi ini, saraf yang mengendalikan kelenjar keringat di telapak tangan dipotong.
Namun, penting untuk dicatat bahwa operasi ini jarang dilakukan dan dapat menyebabkan komplikasi yang bersifat permanen.