KORANRB.ID - BRI Unit Tais mengimbau masyarakat Kebupaten Seluma dan sekitarnya untuk waspada terhadap adanya peredaran uang palsu (Upal).
Karena berkaca pada tahun sebelumnya, di Kabupaten Seluma jelang Hari Raya Idulfitri marak terjadi peredaran Upal, sehingga merugikan penerima.
Terutama para pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM), pemilik warung manisan hingga perusahaan jasa ekspedisi dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ada di Seluma.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BRI Unit Tais, Amrul Efendi.
BACA JUGA: Kerugian Negara Rp631 Juta Pulih, Dugaan Penyelewengan DD Suban Lanjut Gelar Perkara
BACA JUGA:Soal Pemberhentian Kades Dusun Baru, 500 Warga Diprediksi Datangi Kantor DPRD dan Bupati Seluma
Seperti yang terjadi pada tahun 2023 lalu, BRI Unit Tais sempat menemukan adanya uang diduga palsu dengan nominal Rp100 ribu dari seorang pengusaha pakan ternak yang hendak melakukan setor tunai.
Uang tersebut diamankan karena berdasarkan dua alat uji yang dimiliki BRI Unit Tais, menunjukkan bahwa uang tersebut terindikasi Upal.
"Setelah kita uji ternyata terindikasi Upal, setelah itu langsung kita kirim ke BRI Cabang Manna untuk di verifikasi lebih lanjut," ucapnya.
Lalu pada Ramadhan tahun lalu, BRI Unit Tais juga sempat mengamankan diduga Upal total Rp1 juta dengan pecahan Rp100 ribu sebanyak 10 lembar.
BACA JUGA:Soroti Pengawasan Wabup, Dewan Desak Pemkab Seluma Ambil Sikap
BACA JUGA:Cegah Kecurangan BBM, Polisi Periksa SPBU di Seluma
Uang tersebut dihimpun BRI Unit Tais dari sejumlah nasabahnya yang melakukan setoran tunai ke Bank BRI Unit Tais.
"Telah diperiksa menggunakan alat ultra violet atau alat scaner uang, diduga Upal tersebut tidak muncul hologram dan kode dari Bank Indonesia. Bentuk kertas yang dicetak juga hampir sama persis bentuknya dengan uang resmi," ungkapnya.
Sedangkan untuk ditahun ini, Amrul mengaku belum menerima laporan terkait adanya temuan Upal.