PADANG JAYA, KORANRB.ID – Sedikitnya 20 ekor sapi milik warga Desa Marga Jaya, Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara mati mendadak. Terjadi dalam sepekan ini, sehingga sangat merugikan peternak.
Apalagi sapi yang mati tersebut adalah sapi dewasa atau yang sudah siap disembelih.
Bahkan beberapa diantaranya merupakan induk sapi, sedangkan sisanya adalah sapi jantan yang sudah siap jual atau untuk bibit penggemukan.
BACA JUGA:Nantikan! THR Gubernur dan Wagub Diumumkan Besok
Sapi tersebut diikat atau dilepaskan peternak di kawasan perkebunan kelapa sawit milik salah satu perusahaan di Kecamatan Padang Jaya.
Biasanya sapi dilepas peternak di kawasan perkebunan itu, sore hari dibawa kembali masuk ke kandang.
Termasuk diberikan rumput yang dicari oleh peternak atau pemilik sapi tersebut.
Yusuf salah satu peternak mengatakan kejadian ini berlangsung cepat. Hanya berjarak satu hari dari sapi yang menunjukan gejala sakit, ditemukan mati di lahan perkebunan itu.
Tanda-tandanya, di hari pertama sapi tidak mau makan dan lebih banyak duduk. Pada hari kedua peternak menemukan sapi sudah dalam kondisi mati.
“Jadi sangat cepat, sehingga tidak bisa diobati secar maksimal atau dijual untuk disembelih,” ujarnya.
BACA JUGA:Sisa Kuota 17 Ribu Diisi CJH Cadangan, Kloter Pertama Terbang ke Saudi pada 12 Mei
Yusuf menduga, besar kemungkinan sapi-sapi tersebut terjangkit penyakit anemia lemas. “Sehingga sapi malas berdiri dan tidak mau makan,” ujarnya.
Warga juga heboh lantaran sapi ditemukan tergeletak sudah dalam posisi mati. Bahkan ada yang mati di dekat pohon kelapa sawit tempat sapi ditambat.
Meskipun berada di kawasan perkebunan kelapa sawit, Yusuf meyakini jika sapi-sapi tersebut mati bukan karena racun.
Baik itu racun dari pupuk kelapa sawit ataupun racun rumput yang digunakan untuk membasmi rumput oleh pemilik perkebunan kelapa sawit atau oleh perusahaan.