KORANRB.ID – Penghasilan gelandangan dan pengemis (Gepeng) di Kota Bengkulu pada momen Ramadan meningkat.
Diakui salah satu gepeng, Sumiati (64) yang rutin mengemis di Simpang 5 Ratu Samban saat diwawancarai RB, Jumat 6 April 2024.
Ia mengatakan lebih sering mengemis pada saat bulan puasa, lantaran penghasilannya lebih banyak.
Di sisi lain, Sumiati mengakui juga ada aturan tak boleh mengemis.
BACA JUGA:Pemenang THR Pj Wali Kota: Tahun Depan Lebih Besar Lagi, Catat! Ini Batas Akhir Pengambilan
BACA JUGA:Selamat! Ini 25 Pemenang Undian Kupon THR Pj Walikota Bengkulu
"Kami butuh makan dan momen lebaran ini banyak yang memberi makan pada kami, untuk aturan kami tahu tapi gimana lagi, kebutuhan," jelas Sumiati.
Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Maurulitua Situmorang menjelaskan gepeng adalah fenomena musiman dan peningkatan mereka hanya pada Ramadan dan juga pada saat menghadapi lebaran.
Kemudian menurut Sahat momen Ramadan adalah momen semua untuk berbagi hal itulah yang di manfaatkan oleh gepeng.
BACA JUGA:Komunitas Konservasi Indonesia Warsi dan DLHK Susun Skema Insentif Karbon
BACA JUGA:Sidak 2 Pasar Tradisional Jelang Lebaran di Kota Bengkulu, Ini Hasilnya
"Sebenarnya gepeng meningkat ini memang fenomene musiman," jelas Sahat.
Lanjut Sahat gepang yang ada di kota Bengkulu bukan murni warga kota Bengkulu saja tapi juga ada dari luar.
Gepeng mengincar pusat kota yang persentase warganya ramai sebab mereka membidik tradisi berbagi dilampu merah.
BACA JUGA: Wow! Tunggakan PBB-P2 Kota Bengkulu Tembus Rp100 Miliar