"Puskesmas dan rumah sakit harus tetap buka 24 jam selama mudik lebaran," ujar Rohidin.
Rohidin mengingatkan kepada seluruh pelayan kesehatan di Bengkulu untuk wajib melayani pasien BPJS. Hal ini karena Bengkulu telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) 99,98 persen.
"Setiap pelayanan kesehatan, wajib melayani BPJS, karena Bengkulu sudah UHC 99,98 persen," tegas Rohidin.
Rohidin menekankan BPJS masyarakat yang mudik ke Bengkulu harus tetap dilayani. Meski identitasnya bukan berdomisili di Bengkulu. Karena BPJS itu, bisa dilayani setiap faskes yang ada di Indonesia.
BACA JUGA:Selama Libur Lebaran Idul Fitri Kendaraan Melintasi Jalan Tol Meningkat 58,16 Persen
"Pastikan BPJS masyarakat yang mudik ke Bengkulu tetap dilayani. Tidak boleh BPJS tidak dilayani," pungkasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, peningkatan kasus DBD ini disebabkan oleh faktor cuaca, terutama pola panas dan hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.
Dikatakannya, pihak Dinkes telah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan melalui puskesmas yang dilengkapi dengan tenaga supervisi.
Jika terdapat laporan kasus positif DBD dari masyarakat, puskesmas akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi dan, jika diperlukan, akan dilakukan fogging di area sekitar 100 meter dari rumah yang terkena dampak.
BACA JUGA:Dana desa Rp296 Miliar Sudah Mengucur di Provinsi Bengkulu
"Upaya-upaya ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran DBD di Provinsi Bengkulu dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya pada kesehatan masyarakat," demikian Ruslian.
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Moh. Redhwan Arif, S.Sos, M.PH., ia berharap, masyarakat dapat bekerjasama untuk melakukan pemberantasan DBD di wilayahnya masing-masing.
"Paling banyak itu di Lebong, Bengkulu Selatan dan Seluma. Ini menjadi tanggung jawab kita semua, terutama masyarakat yang ada di wialyahnya masing-masing," imbuhnya.
Dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk ini, Redhwan mengimbau agar masyarakat tetap melaksanakan 3M. Yakni, Menguras bak mandi, Menutup tampungan air, dan melakukan daur ulang untuk barang bekas.
"Kemudian kalau di rumah di keluarga sendiri jangan lagi untuk menggantung baju/pakaian di dalam rumah kecuali ditempat tertutup seperti lemari," demikian Redwan.