Partai Golkar dan PDIP Incar Kursi Bupati Bengkulu Utara
Wakil Ketua DPD II Partai Golkar, Mahdi Singarimbun, SE.-foto: shandy/koranrb.id-
Namun saat ini DPD I Golkar Provinsi Bengkulu sudah mengirimkan dua nama untuk mendapatkan rekomendasi dukungan dari DPP sebagai calon Bupati Bengkulu Utara yang akan bertarung November 2024.
“Keduanya adalah Arie Septia Adinata, SE, M.AP dan Juhaili, S.IP yang merupakan Ketua DPD II Golkar Bengkulu Utara,” bebernya.
Salah satu dari keduanya akan dipilih DPP Golkar untuk maju sebagai calon Bupati dalam Pilkada nanti, baik Arie maupun Juhaili.
Dalam Pemilu Februari lalu, Golkar mendapatkan 5 kursi DPRD Bengkulu Utara yang artinya hanya membutuhkan tambahan satu kursi lagi untuk bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada 2024.
“Nantinya bakal calon yang diusung juga diminta untuk menunjukan bukti dukungan minimal satu kursi lagi sehingga bisa maju dalam pilkada,” ungkapnya.
Jika nantinya salah satu nama tersebut sudah ditentukan oleh DPP, maka Golkar berharap akan ada kader yang maju dalam pilkada mendatang.
Apalagi jika memang Arie nantinya dipilih oleh DPP menjadi Bakal Calon Bupati yang diusung.
BACA JUGA:Update Terkini! 7 Kecamatan di Lebong Terendam Banjir
“Karena suara dari kader dibawah menginginkan adanya kader yang maju dalam pilkada ini, Cabup ataupun Cawabup. Karena Golkar juga memiliki modal besar kaderisasi hingga ke tingkat desa,” paparnya.
Sekadar mengetahui, saat ini memang baru dua nama tersebut yang digadang-gadang paling potensial untuk maju dalam Pilkada Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE dan Andaru Pranata.
Bukan hanya sama-sama maju sebagai cabup, namun juga keduanya berpeluang untuk maju berpasangan.
Selain kedua nama tersebut, juga ada nama Juhaili, S.Ip yang juga disebut masih berpeluang maju.
Namun Juhaili disebut akan maju dalam pilkada jika nantinya Arie dan Andaru berpasangan.
Juhaili sendiri saat ini menjadi caleg terpilih DPRD Provinsi Bengkulu dari Partai Golkar.
Selain itu juga ada nama Pitra Martin Anggota DPRD Bengkulu Utara saat ini yang tidak maju kembali dalam Pileg Februari lalu.