Dugaan Korupsi BUMDes, Sekda Diperiksa, Akan Dilimpahkan ke Pidsus

Kepala Kejari Mukomuko Rudi Iskandar SH, MH. Foto: Humas Kejari/RB--

Sebelumnya, berkaita perkara ini, Abdiyanto menyampaikan, kalau ia menghormati proses hukum terhadap persoalan yang ditangani oleh aparat penegak hukum (APH). 

Abdiyanto juga membeberkan, pada saat ia menjadi salah satu pengurus di BUMDes pada  tahun 2017, usaha yang dijalankan adalah penggelolaan pasar.

“Saat saya diminta sebagai pengurus. bangunan untuk pasar itu sudah ada, yang dibangun oleh Pemerintah desa (Pemdes) Berangan Mulya.Kami di BUMDes hanya menggelola pasarnya saja, dari yang sebelumnya tidak aktif menjadi aktif,” jelasnya.

BACA JUGA:Cuti Kelahiran ASN Diperbarui, Bukan hanya Istri juga Suami, Lengkapnya Baca di Sini

Kemudian pada pengaktifan pasar Desa Berangan Mulya, di tahun kedua yaitu sekitar tahun 2018. Pengurus BUMDes dan Pemdes berkomitmen jalan bersama. 

Seiring berjalannya waktu pengelolaan pasar berjalan baik dan menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang mencapai Rp96 juta pertahun. 

Selain itu BUMDes juga pernah ikut serta  menyalurkan CSR ke lembaga-lembaga desa seperti karang taruna, PAUD dan lembaga adat desa. 

Setelah berjalan satu periode yakni lima tahun. Pada periode berikutnya saat diminta  kembali masuk ke dalam pengurusan BUMDes, dengan banyaknya kesibukan terpaksa harus ia tolak.

BACA JUGA:Desak Pemindahan Buaya Pembunuh Pencari Lokan, Begini Penjelasan BKSDA Bengkulu

“Dikarenakan saya banyak kesibukan, maka saya memilih mengundurkan diri secara resmi pada sekitar bulan November 2023. Saya tidak lagi masuk dalam kepengurusan BUMDes,” sampai Abdiyanto.

BACA JUGA:DTPHP Provinsi Bengkulu Siap Fasilitasi Kerja Sama Petani Sawit dengan Perusahaan

Saat disinggung apakah ada kucuran dana APBDes untuk BUMDes, Abdiyanto mengaku waktu itu ada. 

Tapi menurutnya, uang yang digelontorkan oleh Pemdes tidak digunakan dalam penggelolaan pasar. Melainkan uang disimpan di bank, didepositokan.

“Awalnya didepositokan di Bank Bengkulu. Terakhir kita pindahkan ke BPR Mukomuko dengan pertimbangan suku bunga yang lebih baik,’’ ujranya. 

Hingga saat ini total uang yang ada di bank menurut Abdiyanto sudah mencapai Rp200 juta sudah termasuk bunganya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan