Urban Farming Solusi Bertani Masyarakat Perkotaan, Kenali Keuntungan dan Kekurangan Urban Farming

URBAN FARMING: Dapat dilakukan di berbagai tempat, termasuk taman-taman komunitas, atap bangunan, halaman belakang, atau bahkan dalam ruangan dengan menggunakan wadah atau sistem hidroponik. FOTO: DOK/RB--

Sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh transportasi makanan.

- Pemanfaatan Lahan yang Tidak Produktif: Urban farming memanfaatkan lahan yang tidak produktif atau terabaikan di perkotaan.

Seperti atap bangunan, lahan kosong, atau taman-taman kota, dan mengubahnya menjadi ruang hijau yang produktif.

- Peningkatan Kualitas Lingkungan: Tanaman yang ditanam dalam urban farming dapat membantu menyerap polusi udara.

Memperbaiki kualitas tanah, dan menyediakan habitat untuk flora dan fauna lokal, sehingga meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan secara keseluruhan.

- Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Urban farming bisa menjadi sarana pendidikan yang efektif bagi masyarakat perkotaan tentang pentingnya pertanian lokal, kesadaran lingkungan, dan praktik berkelanjutan.

- Penghasilan Tambahan dan Pekerjaan: Urban farming dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi penduduk perkotaan.

Baik melalui penjualan langsung hasil pertanian maupun melalui layanan terkait seperti penyediaan bibit atau kelas pertanian perkotaan.

- Pengembangan Komunitas: Kegiatan urban farming seringkali menghasilkan hubungan sosial yang kuat.

Antara para petani kota dan komunitas sekitarnya, menciptakan ruang untuk pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan dukungan.

Dengan semua keuntungan ini, urban farming menjadi solusi yang menarik untuk mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan, termasuk ketahanan pangan, lingkungan dan sosial.

Meskipun memiliki banyak keuntungan, urban farming juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:

- Keterbatasan Ruang: Ruang terbatas di perkotaan dapat menjadi kendala besar bagi urban farming. 

Tanah yang tersedia mungkin terbatas dan mahal, sementara atap bangunan atau lahan kosong mungkin tidak selalu tersedia untuk digunakan sebagai lahan pertanian.

- Kualitas Tanah yang Buruk: Tanah di perkotaan sering kali terkontaminasi oleh polusi udara, limbah industri, atau bahan kimia lainnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan