Penggunaan Kata 'Dugaan' yang Tepat Dalam Produk Jurnalistik, Berikut Penjelasannya
KATA DUGAAN: 'Dugaan' versi jurnalis merujuk pada hipotesis atau spekulasi yang disusun oleh seorang jurnalis berdasarkan informasi yang tersedia. FOTO: Kementerian Kominfo/RB.--
Ketika informasi yang disampaikan tidak benar atau hanya opini dengan dugaan yang salah.
Tentu hal tersebut bagian dari menyebarkan informasi yang menyesatkan dan merusak reputasi individu atau kelompok yang tidak bersalah.
Hal ini juga bisa mengganggu proses hukum dan mempengaruhi opini publik secara negatif.
Maka dari itu sudah seharusnya jurnalis bertanggung jawab untuk menyajikan berita dengan akurat dan objektif, melakukan penelitian yang memadai, serta mencari konfirmasi sebelum menyebarkan informasi yang dapat merugikan pihak tertentu.
Mereka juga harus mematuhi standar kode etik jurnalistik dan memprioritaskan kebenaran dalam berita yang disajikan.
Berkaitan dengan sanksi membuat produk jurnalis yang tidak benar atau merugikan individu atau kelompok tertentu.
Cukup bervariasi tergantung pada regulasi dan undang-undang yang berlaku.
Mulai dari sanksi seperti denda, pencabutan lisensi, atau tuntutan hukum atas pelanggaran kode etik jurnalistik atau penyebaran informasi yang menyesatkan.
Penerapan sanksi semacam itu dimaksudkan untuk mendorong produk jurnalis untuk mematuhi standar tinggi dalam penyajian berita sebelum disebar luaskan.