Capai Angka 24 Persen, Anak Terkena Stunting di Seluma Wajib Diberikan PMT
Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin menjelaskan anak yang mengalami stunting di Kabupaten Seluma wajib diberikan asupan PMT.--Zulkarnain Wijaya/RB
BACA JUGA:Wow! Ini 5 Makanan Sehat bagi Wanita Usia 50 Tahun ke Atas
Selain itu juga, Ketua Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Wakil sekaligus Wakil Bupati Seluma, Drs. Gustianto berharap agar para Kepala Desa (Kades) dapat berpartisipasi aktif.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni membantu menggerakkan dan menyediakan makanan tambahan untuk anak-anak yang berpotensi mengalami gejala stunting maupun yang sudah terkena stunting.
Cara ini diyakini cukup efektif dalam melakukan intervensi terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Seluma.
Saat ini Satgas TPPS Kabupaten Seluma juga telah menyampaikan hal tersebut kepada para Kades melalui surat dari Bupati Seluma agar segera dapat dilaksanakan.
BACA JUGA:PPP Klaim Menangkan Pileg Bengkulu Tengah
“Kita sudah melakukan berbagai intervensi agar angka stunting menurun.
Salah satu yang baru dilakukan yakni menyurati para Kades agar membantu memberikan makanan tambahan kepada anak yang terkena stunting maupun yang berpotensi stunting,” tegas Gustianto.
Untuk diketahui, saat ini angka stunting di Kabupaten Seluma mengalami peningkatan hingga diatas 24 persen. Sebelumnya angka stunting berada di angka 22,1 persen.
Kasus stunting di Kabupaten Seluma tersebar hampir di setiap kecamatan, namun kecamatan penyumbang angka stunting terbesar yakni Kecamatan Sukaraja.
BACA JUGA: Pembahasan Alot di DPRD Bengkulu Utara Harus Terus Dijaga
Adapun desa di Kecamatan Sukaraja yang angka stuntingnya mengalami kenaikan yakni Desa Bukit Peninjauan I, Desa Bukit Peninjauan II dan Desa Sari Mulyo.
“Berdasarkan hasil survei sementara, angka kasus stunting di Kabupaten Seluma kembali naik diangka 24 persen.
Dan kecamatan dengan kasus stunting terbanyak yaitu Kecamatan Sukaraja,” ujar Gustianto.
Dikatakannya bahwa adanya kenaikan tersebut salahsatu faktornya karena adanya kesalahan dalam pola asuh orangtua, sehingga memicu terjadinya anak dengan kondisi stunting.