Usai Pemeriksaan 5 Saksi, Perkara Dugaan Tipikor BUMDes Berpeluang Penyidikan
JELASKAN: Kasi Intelijen Radiman menyampaikan peluang perkara BUMDes naik penyidikan usai 5 saksi diperiksa. FOTO: FIRMANSYAH.KORANRB.ID--
BACA JUGA:Dalami Penyelidikan Dugaan Tipikor BUMDes Kejari Periksa Lagi Sekda dan 2 Perbankan
Pengaktifan pasar Desa Berangan Mulya, pada tahun kedua sekitar tahun 2018. Pengurus BUMDes dan pemerintah desa berkomitmen mengaktifkan pasar tersebut. Seiring berjalan waktu pengelolaan pasar berjalan baik dan menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADes) mencapai sekitar Rp96 juta. Selain itu BUMDes juga pernah menyalurkan CSR ke lembaga-lembaga desa seperti karang taruna, PAUD, lembaga adat desa. Setelah berjalannya satu periode yakni lima tahun. Pada periode berikutnya desa kembali meminta agar kembali masuk di pengurusan BUMDes, dikarenakan kesibukan. Maka mengundurkan diri secara resmi pada sekitar bulan November 2023 lalu menjadi pilihan terbaik.
“Memang pada saat itu ada kucuran dana APBDes untuk BUMDes. Tapi uang yang digelontorkan itu tidak digunakan dalam penggelolaan pasar. Melainkan uang tersebut di simpan di bank untuk di depositkan, awalnya di Bank Bengkulu. Dan terakhir kita pindahkan ke BPR karena dengan pertimbangan suku bunga yang lebih baik. Dengan nominal mencapai Rp200 juta yang hitungan termasuk bunga nya,”bebernya.
Sekda memastikan, uang titipan desa itu hingga sekarang masih aman di bank. Ini yang penting juga di sampaikan, bawasanya dalam penggelolaan pasar dilakukan dengan baik tanpa menggunakan uang penyertaan modal dari APBDes. Sedangkan untuk operasional dan honor pengurus BUMDes, dan yang lainnya. Menggunakan hasil atau pendapatan dari retribusi pasar tersebut.
BACA JUGA:Segera Disidang, Tersangka Kasus Korupsi Retribusi TKA ke Pengadilan Tipikor Bengkulu
"Sebesar 70 persen di peruntukan operasional, biaya kebersihan, honor pengurus di BUMDes dan lainnya. Sedangkan 30 persen untuk PADes. Yang jelas dalam penggelolaan pasar dilakukan sesuai dengan aturan yang ada. Dan titipan uang desa masih utuh, bahkan bertambah dan saat ini ada di bank,”tandasnya.