Berawal dari Kebutuhan Militer, Ini Sejarah Olahraga Otomotif Trail Adventure

BACA JUGA:Masjid Tertua di Indonesia ini Sudah Berusia Lebih dari 500 Tahun, Simbol Penyebaran Islam di Jawa

Pada era 1950-an dan 1960-an, olahraga trail adventure mulai mendapatkan pengakuan yang lebih luas dan menjadi lebih terorganisir.

Kejuaraan-kejuaraan mulai bermunculan, baik di tingkat lokal maupun internasional.

FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) mulai mengakui dan mengatur lomba-lomba enduro, dengan kejuaraan seperti International Six Days Enduro (ISDE) yang menjadi ajang paling prestisius dalam dunia enduro.

Di Amerika Serikat, olahraga ini juga mulai populer pada tahun 1960-an dan 1970-an. Kejuaraan nasional dan regional mulai diadakan, dengan pengaruh besar dari budaya motorcross dan off-road yang sedang naik daun.

BACA JUGA:Kemenhan Akan Terima 25.258 Formasi CASN, Segera Siapkan Berkas Lamarannya

Penggemar trail adventure di AS sering kali terinspirasi oleh film dan budaya pop yang menampilkan petualangan motor di alam bebas.

Perkembangan teknologi sepeda motor sangat berpengaruh pada evolusi olahraga trail adventure.

Pada awalnya, motor yang digunakan adalah motor jalan raya yang dimodifikasi untuk kebutuhan off-road.

Namun, seiring waktu, produsen sepeda motor mulai mengembangkan model-model khusus yang dirancang untuk trail riding dan enduro.

BACA JUGA:Sejarah Lahirnya Mapala dan Hubungannya dengan Orde Lama

Fitur-fitur seperti suspensi yang lebih panjang, rangka yang lebih kuat, dan ban khusus off-road menjadi standar dalam motor trail.

Pada tahun 1970-an, perusahaan-perusahaan seperti Yamaha, Honda, KTM, dan Husqvarna mulai mendominasi pasar motor trail.

Inovasi seperti mesin dua-tak yang ringan namun bertenaga, serta mesin empat-tak yang lebih efisien dan ramah lingkungan, terus mendorong batas kemampuan motor trail.

Peralatan keselamatan juga mengalami peningkatan, dengan helm, pelindung tubuh, dan sepatu bot yang dirancang khusus untuk melindungi pengendara dalam kondisi ekstrem.