Industri Kreatif Didorong Rebut Pasar Domestik, Hasilkan Berbagai Produk Inovatif dan Kompetitif

INDUSTRI KREATIF: Para pelaku industri kreatif didorong untuk terus mengembangkan usahanya dengan cara berkolaborasi sesama pelaku industri kreatif di Indonesia.-foto: biro humas kemenperin/koranrb.id-

Sementara itu, pertumbuhan untuk konsumsi pakaian, alas kaki, dan jasa perawatanya melesat 7,02 persen (y-o-y) pada kuartal II tahun 2023 lalu.

“Pertumbuhan setinggi itu belum pernah dicapai, setidaknya sejak tahun 2010 atau 14 tahun terakhir,” imbuhnya.

Peningkatan ini salah satunya adalah dampak dari kemudahan berbelanja melalui situs-situs e-commerce seperti Tokopedia, dan juga dari tumbuhnya preferensi masyarakat kita terhadap merk-merk lokal Indonesia seperti Nevertoolavish.

Tentunya peningkatan konsumsi ini harus disambut baik sebagai peluang bagi industri tekstil kita untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menperin optimistis, kinerja industri manufaktur Indonesia terus ekspansif yang sejalan dengan semakin bergeliatnya produktivitas di dalam negeri.

“Industri manufaktur merupakan tulang punggung ekonomi nasional, yang saat ini tumbuh 4,70 persen, dan ditargetkan bisa mencapai 5 persen pada tahun ini. Selain itu, kontribusi manufaktur menjadi terbesar dibanding sektor ekonomi lainnya, dengan mencapai 18 persen. Bahkan, sumbangsih ekspor manufaktur sebagai mayoritas, di angka 80 persen,” sebutnya.

BACA JUGA:Jaksa Agung Lantik Syaifudin Tagamal Sebagai Kajati Bengkulu

BACA JUGA:6 Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Remaja, Salah Satunya Kesehatan Mental

Pada kesempatan ini, Menperin juga menegaskan bahwa narasi atau pandangan mengenai industri tekstil dan produk tekstil (TPT) merupakan sektor sunset industry, itu bisa dibantah atau dipatahkan.

“Saya khawatir, narasi ini sengaja dibuat, agar Indonesia tidak lagi memperhatikan atau mendukung industri tekstil nasional, sehingga kita lepas saja dimasukin oleh barang-barang impor,” paparnya.

Padahal, merujuk data survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada dua bulan terakhir, industri TPT yang merupakan bagian dari 23 subsektor yang didata, menunjukkan kinerja yang ekspansif. 

“Ini berkat kerja keras dari seluruh stakeholder. Alhamdulillah, selama hampir lima tahun ini saya menjadi menteri perindustrian, akhirnya industri TPT berhasil berkinerja gemilang,” tegasnya.

Pada triwulan I tahun 2024, industri TPT mulai menunjukkan perbaikan kinerja yang signifikan, di mana PDB-nya mengalami pertumbuhan sebesar 2,64 persen (y-o-y).

Demikian juga secara Q to Q mengalami peningkatan 5,92 persen dibandingkan Q4-2023 yang mengalami kontraksi -1,15 persen.

Performa positif industri TPT juga tercemin dari capaian nilai ekspornya pada triwulan I-2024 yang mengalami peningkatan sebesar 0,19 persen atau senilai USD2,95 miliar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan