Tradisi Kayiak Nari Adat dari Bengkulu Selatan
Kayiak nari adat dari Bengkulu Selatan --Rio Agustian
Kemudian setelah itu si anak disuruh duduk di atas batu untuk dimandikan oleh dukun beranak.
Pada saat memandikan pengantin kecil tersebut, sang dukun akan membacakan mantera/doanya.
Mantera yang dibacakan itu berbunyi,
“Ya Allah ya Tuhanku semoga anak ini cepat besar atau besak, menjadi anak soleha, dan bisa menjaga dirinya.”
Kemudian, pengantin keciak tadi diusap dengan menggunakan air jampian dengan perasan jeruk nipis.
Setelah selesai mandi, si anak atau pengantin keciak akan diajak ke rumah tetangganya yang berada di dekat sungai itu untuk memakai pakaian dan dirias layaknya seperti seorang pengantin.
BACA JUGA:Pasukan Sudah Dobrak Pintu, Tapi Gagal Kudeta Presiden, Begini Nasib Panglima Militer Bolivia
BACA JUGA:Lulus SMP Bingung Mau Lanjut ke Mana? Ini Kelebihan SMK dan SMA
Pengantin keciak ini akan dirias dengan pakaian adat dan tajuak atau perhiasan kepala.
Selain itu, pada bagian belakang sanggul pengantin keciak ini diselipkan daun sirih, daun beringin dan juga daun segingin,
Saat pengantin sudah siap, maka penganting akan disuruh seorang utusan untuk menyampaikan kepada sepokok rumab atau tua kerja (pemimpin acara) bahwa pengantik ini sudah selesai mandi dan siap untuk proses selanjutnya.
Kemudian, datanglah sekelompok grup rebana untuk menjemput pengantin keciak dan rombongan prosesi kayiak lainnya.
Pengantin keciak tersebut akan diarak ramai-ramai berjalan sampai kerumahnya dimana acara diselenggarakan.
BACA JUGA:Pasukan Sudah Dobrak Pintu, Tapi Gagal Kudeta Presiden, Begini Nasib Panglima Militer Bolivia
BACA JUGA:Lulus SMP Bingung Mau Lanjut ke Mana? Ini Kelebihan SMK dan SMA