Tradisi Kayiak Nari Adat dari Bengkulu Selatan

Kayiak nari adat dari Bengkulu Selatan --Rio Agustian

BACA JUGA:Dear Jemaah, Ini 3 Tanda Haji yang Mabrur Menurut Rosulullah SAW

Pengantin keciak menari bersama kawan sebayanya sebanyak tujuh keliling.

Pada saat kelilingan ketujuh, ibu dari pengantin keciak akan menghamburkan beras kuning.

Terkadang ada juga keluarga yang mempunyai hajatan ini terbilang agak mampu, akan di tambahkan juga dengan hamburan uang receh dan juga permen.

Hal ini bermakna sebagai berbagi rezeki. Sesudah ritual nari, pengantin kerja bersama kawan narinya akan diajak ke dalam rumah untuk dijamu makan kue dan minuman dengan dibimbing oleh dukun beranak tadi.

Sedangkan orang orang yang di luar akan melanjutkan acara jamuan makan buantagh dibelabar atau makan bersama duduk dipanggung.

BACA JUGA:Tidak Disangka, Ternyata Racun Kalajengking Miliki Beragam Manfaat, Salah Satunya untuk Pengobatan Kanker

Sebelum menjamu makan, akan dikirimkan terlebih dahulu doa doa untuk si pengantin keciak.

Pengantin keciak yang sudah menjamu kawan kawannya dengan kue dan minuman tadinya juga akan keluar untuk makan di luar.

Setelah acara jamuan selesai, hiasan pengantin keciak akan dilepas semua.

Daun Sirih dan daun beringin akan diletakkan di atas pintu bagian tengah rumah, akan dibiarkan terus hingga mengering dan habis sendiri.

Maknanya adalah semoga anak tersebut yang dinarikan tadinya hatinya akan selalu dingin, baik hati dan sehat selama hidupnya.

Dengan selesainya anak perempuan di kayiak narikan maka hal ini berarti menandakan bahwa anak tersebut sudah siap menemani temannya yang lebih dewasa dan nantinya apabila ada yang membutuhkan anak perempuan, anak ini sudah bisa melakukan aktivitas seperti orang dewasa, misalnya pada zaman dahulu dapat membantu kegiatan rumah dan kegiatan pengetam atau panen padi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan