Tingkatkan Kualitas Hidup, Germas Diminta Lebih Aktif

SAMPAIKAN: Kepala Bidang (Kabid) Kesmas Dinkes Kaur minta Germas lebih aktif.-- RUSMAN AFRIZAL/RB

BINTUHAN, KORANRB.ID - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup, dan kesehatan masyarakat Kaur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kaur meminta agar masyarakat terus mengaktifkan  menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Sejak akhir tahun 2023 yang lalu Germas di Kabupaten Kaur sudah diminta untuk kembali aktif. Setelah sebelumnya Germas sempat vakum karena wabah Covid 19, yang mengakibatkan beberapa kegiatan tidak dapat dilakukan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas)  Dinkes Kabupaten Kaur Noptitin Arianti, SKM., mengatakan saat ini Germas sudah ada di setiap kecamatan namun memang ada beberapa yang belum terlalu aktif.

"Untuk Germas, diminta agar lebih aktif lagi ini sangat penting untuk memberikan wawasan bagi masyarakat Kaur yang belum terlalu paham tentang pentingnya kesehatan," ungkap Noptitin Senin, 8 Juli 2024.

BACA JUGA:Membunuh dalam Diam! Berikut 5 Ular Berbisa yang Tidak Agresif

Disampaikannya,  gerakan masyarakat hidup sehat atau Germas adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap orang untuk hidup sehat agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. 

Sebab dengan Germas diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat dengan cara membiasakan melakukan aktifitas fisik, budaya konsumsi buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, dan melakukan pemeriksaan kesehatan.

“Saat ini masalah Germas adalah masalah semua pihak dan semua masyarakat.

Karena hal ini berkaitan dengan perilaku, indikator Germas bukan hanya sekedar tulisan belaka dan ini harus diterapkan,” terangnya.

BACA JUGA:Polda Sumut Tangkap 2 Tsk Pembakar Rumah Wartawan, Apa Motifnya? Ini Kata Kapolda

Ditambahkannya, dimana penduduk dewasa dan lanjut usia yang rentan terhadap penyakit degeneratif.

Juga tingginya angka kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular ini menyebabkan tingginya kebutuhan biaya masyarakat akan pelayanan kesehatan terutama pelayanan rujukan di rumah sakit hal ini akan menambah beban pemerintah dan masyarakat karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan teknologi yang tinggi.

 Tingginya masyarakat yang sakit akibat penyakit tidak menular disebabkan oleh perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik serta kebiasaan merokok dan minum- minuman ber kecenderungan alkohol.

“Saya minta kepada OPD terkait dapat mensinergikan program dan kegiatan pada Opd masing-masing dalam mendukung tugas dan fungsi tim pokjanal germas bersama serta dapat membangun komitmen dalam mewujudkan Kaur Berseri,” pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan