Benarkah Minuman Panas Bisa Menyebabkan Kanker? Ini Penjelasannya
Benarkah Minuman Panas Bisa Menyebabkan Kanker? Ini Penjelasannya --screenshot ig @omarsiarief
Penelitian lain yang dilakukan di Amerika Selatan juga menunjukkan temuan serupa. Di wilayah tersebut, minuman tradisional yang disebut mate sering dikonsumsi dalam kondisi sangat panas.
Penelitian ini menemukan bahwa konsumsi mate panas dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus.
Bagaimana minuman panas bisa menyebabkan kanker? Salah satu teori adalah bahwa suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan termal pada sel-sel di lapisan esofagus.
Kerusakan ini dapat menyebabkan peradangan kronis, yang pada gilirannya dapat memicu perubahan seluler yang mengarah pada perkembangan kanker.
Selain itu, konsumsi minuman panas secara berulang dapat merusak mukosa esofagus dan membuatnya lebih rentan terhadap zat karsinogenik lainnya, seperti alkohol dan tembakau.
BACA JUGA:Waspada! Berikut 5 Ular Tidak Berbisa Asli Indonesia
BACA JUGA: Terbukti Korupsi Dana KUR, Eks Mantri BRI unit Tes Divonis 3,5 Tahun Penjara
Meskipun ada bukti bahwa minuman panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus, penting untuk mempertimbangkan bahwa ini bukan satu-satunya faktor.
Banyak faktor lain yang juga dapat berkontribusi terhadap risiko kanker esofagus, termasuk kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, infeksi virus tertentu, dan diet rendah buah dan sayuran.
Oleh karena itu, peningkatan risiko yang dikaitkan dengan minuman panas harus dilihat dalam konteks keseluruhan gaya hidup dan faktor risiko lainnya.
Lantas, apakah ini berarti kita harus berhenti minum teh, kopi, atau minuman panas lainnya? Tidak harus.
Menikmati minuman panas dalam suhu yang lebih rendah adalah cara yang sederhana dan efektif untuk mengurangi risiko.
Sebaiknya tunggu beberapa menit setelah menuangkan minuman panas sebelum mengonsumsinya, sehingga suhunya turun ke tingkat yang lebih aman.
BACA JUGA:6 Bisnis yang Sempat Menjamur Era 90-an Namun Sebagian Kini Sudah Hilang
BACA JUGA:Resmi! BTN Batal Akusisi Bank Muamalat, Apa Alasannya? Ini Kata Dirut BTN