Susuk, kontroversi dan Beragam Pertanyaannya
Mitos susuk telah lama menjadi bagian dari budaya di banyak masyarakat di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.--Pixabay
KORANRB.ID – Mitos susuk telah lama menjadi bagian dari budaya di banyak masyarakat di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Praktik ini melibatkan penyisipan logam kecil ke dalam tubuh untuk tujuan kecantikan atau keberuntungan.
Namun, di balik keindahan yang dijanjikan, mitos susuk juga menyimpan banyak kontroversi dan pertanyaan.
Mitos susuk berasal dari kepercayaan bahwa logam yang disisipkan ke dalam tubuh dapat memberikan kecantikan dan daya tarik khusus kepada pemakainya.
BACA JUGA:Pengusaha, Negarawan dan Politikus : Apa Bedanya?
Praktik ini diyakini telah ada sejak zaman kerajaan di Asia Tenggara dan tetap bertahan hingga saat ini meskipun dalam bentuk yang lebih modern.
Prosedur pemasangan susuk sering dilakukan oleh dukun atau praktisi spiritual yang memiliki pengetahuan khusus.
Bahan yang digunakan bervariasi, mulai dari emas, perak, hingga bahan logam lainnya.
Setiap jenis bahan diyakini memiliki manfaat yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunanya.
BACA JUGA:Wow! Berikut 5 Spesies Ikan yang Coraknya Seperti Hewan Lain, Ada Ikan Harimau Indonesia
Meskipun banyak yang percaya pada manfaatnya, praktik susuk juga menuai kontroversi.
Banyak dokter dan ahli kesehatan mengingatkan bahwa menyisipkan benda asing ke dalam tubuh dapat menimbulkan risiko infeksi, peradangan, atau bahkan reaksi alergi yang serius.
Selain itu, terdapat kekhawatiran terkait dengan dampak jangka panjang terhadap kesehatan, terutama jika bahan susuk tidak steril atau tidak sesuai dengan standar medis.
Penggunaan susuk juga memiliki implikasi sosial dan psikologis yang kompleks.