Batas H-7, 397 Pemilih Pindah Domisili
Bambang Meiliansah--
KORANRB.ID – Terdata oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu, sebanyak 523 orang keluar dan masuk domisil. 523 orang yang dikategorikan sebagai pemilih itu, tedata dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
KPU Kota Bengkulu, melalui Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, Bambang Meiliansah menyebutkan 523 pemilih DPTb itu terdiri dari 397 orang terdata keluar domisili dari Kota Bengkulu. Dan sebanyak 126 orang masuk ke Kota Bengkulu. Ia mengatakan, berbagai alasan menjadi penyebab keluar masuk DPTb itu.
BACA JUGA:Logistik Pemilu KPU Kepahiang Belum Lengkap
“Didominasi oleh masyarakat yang memilih pindah ke luar Kota Bengkulu, mencapai 397 orang. Jumlahnya lebih banyak dari yang masuk sebanyak 126 pemilih,” jelas Bambang.
Ia menerangkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan keluar masuk pemilih tersebut. mulai dari pindahnya tempat tinggal lantaran penempatan kerja. Hal tersebut menurut Bambang sangat wajar terjadi setiap ada pemilu datang. Sehingga kepada pemilih, diberi kesempatan melakukan pengusulan H-7 pemilu.
BACA JUGA:Rasionalisasi Lagi Dana Pilkada, KPU Menyerah
“Ada yang kebutuhan harus pindah, ada yang kuliah, ada juga yang pindah tugas, bermacam macam alasan pindah mereka,” ujarnya.
Data itu kata Bambang, bisa berubah setiap harinya. Maka dari itu, KPU Kota Bengkulu, memberikan beberapa persyaratan bagi pemilih yang ingin mengusulkan keluar masuk domisili H-7, seperti menjalankan tugas di tempat lain pada hari pemungutan suaran.
BACA JUGA:Dana Hibah Rp 28,8 Miliar, KPU Asumsikan Pilbup BU 3 Pasang Calon
“Kita lihat hasil rekapnya pada 7 Februari 2024, karena itu merupakan batas akhirnya,” terang Bambang.
Ia mengimbau, sebelum pemilih berpindah domisili agar memeriksa DPT-nya, dengan mengakses website cekdptonline.kpu.go.id. Ini dilakukan agar memastikan data pemilih terdaftar dalam data pemilih dan berhak mencoblos.
BACA JUGA:KPU Rp 24 Miliar, Bawaslu Rp 6,1 Miliar Dana Pilkada
“Mohon cek nama mereka dulu agar benar-benar tercatat, dan kita tahu dimana kita akan memilih,” sebutnya.
Bambang juga mengingatkan agar masyarakat tidak golput, dam mengajak untuk melakukan pengurusan data pemilihan.“Meskipun satu suara, itu bisa mengubah semuanya, jadi jangan golput, dan pastikan data pemilihan tidak salah,” tutup Bambang.(dna)