Menata Potensi Kopi Bengkulu

KOPI:PETANI kopi di Provinsi Bengkulu saat ini sedang bergembira karena harga biji kopi terus naik. Oleh: Hendri, SST, M.Si --

Panjang rantai disribusi kopi Bengkulu pada umumnya melibatkan pedagang kecil di tingkat desa atau kecamatan, selanjutnya dijual ke pedagang besar di tingkat kabupaten. Kemudian baru dijual ke pedagang antar provinsi atau langsung eksportir. Tentunya di setiap pedagang mengambil keuntungan.

Menurut  Prof. Dr. Sriulina Shinta Lingga “petani yang berada pada rantai distribusi pendek lebih sejahtera di banding pada rantai distribusi panjang”. 

Mengingat besarnya potensi kopi di Provinsi Bengkulu dan meningkatnya harga jual biji kopi supaya lebih berdampak bagi kesejahteraan petani dan untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Bengkulu beberapa solusi bisa dilakukan.

Diantaranya, meningkatkan produktivitas kopi dengan cara menggunakan pupuk organik, dan terus melakukan intensifikasi pertanian, serta menggunakan bibit unggul. 

Rasa aman dan nyaman juga harus diciptakan bagi petani kopi dengan meningkatkan keamanan dari aparat pemerintah.

Panjangnya rantai distribusi kopi juga harus diatur marjin maksimal di tingkat pedagang memperpendek rantai disribusia akan lebih baik lagi jika petani kopi diberi pelatihan untuk mengelolah kopinya. 

Peran serta pemerintah khususnya pihak terkait sangat dibutuhkan dalam memberikan penyuluhan, bagaimana cara agar produktivitas meningkat serta program-program bantuan seperti bantuan bibit unggul dan pupuk bersubsidi untuk petani kopi supaya peningkatan harga biji kopi dapat lebih berdampak positif bagi petani kopi di Provinsi Bengkulu.(**)

Penulis: Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan