Pengoperasian RS Pratama Ipuh Terkendala Biaya Pemasangan Listrik PLN Capai Rp600 Juta
RS PRATAMA: Dibangun untuk fasilitas pengobatan masyarakat di Kecamatan Ipuh dan sekitarnya yang jaraknya jauh dari RSUD Mukomuko--FOTO: Firmansyah.Koranrb.Id
MUKOMUKO, KORANRB.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) baru saja mendapat hasil kajian akademis, dan mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu untuk pengoperasian RS Pratama di Kecamatan Ipuh.
Selanjutnya tinggal menunggu rekomendasi dari bidang Orpeg Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, barulah pengoperasian RS Pratama dapat dimulai.
Selain masih belum keluarnya rekom Orpeg Pemprov Bengkulu, pengoperasi RS Pratama saat ini belum bisa dilaksanakan lantaran belum siapnya jaringan listrik dari PLN.
BACA JUGA:Juknis Sudah Diserahkan KemenpanRB, Ini Rincian Kuota CASN Pemkab Mukomuko
BACA JUGA:Nilai Ekspor Bengkulu Turun Hingga USD9,96 Juta
Adapun PLN sendiri menyatakan siap melakukan pemasangan jaringan listrik ke RS Pratama dengan kententuan semua biaya yang dikenakan sudah harus tersedia.
Disinilah Pemkab Mukomuko belum siap dana yang dibutuhkan itu. Pemkab masih akan mengajukan kebutuhan anggaran pemasangan jaringan Listrik RS Pratama Ipuh di APBD-Perubahan, yang sejauh ini belum dilakukan pembahasan.
“Di APBD murni tidak tersedia anggarannya, maka kita ajukan di APBD-P mendatang. Karena itu, pengoperasian RS Pratama yang semula direncanakan di bulan Agustus ini, Kembali tertunda,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Mukomuko, Bustam Bustomo SKM.
Bustam mengatakan, kalau finising perizinan, sudah ada sinyal dari bidang Orpeg Pemrov Bengkulu yang akan turun melakukan peninjauan lokasi guna memastikan kajian akademis sesuai dengan fakta di lapangan.
Selain itu juga akan dilihat kesiapan daya tampung, peralatan dan sarana prasarana lainnya di RS Pratama. Apakah sudah sesuai standar atau belum.
Perlu diketahui, pengoperasian RS berbeda dengan puskesmas ataupun pelayananaan kesehatan lainnya. Banyak ketentuan atau aspek yang harus dipenuhi.
“Hasil koordinasi terakhir awal Agustus ini Orpeg Pemprov turun. Tentu kita harus bersabar untuk mengoperasikan RS Pratama ini. Ketimbang nanti menjadi masalah ketika terjadi pelanggaran regulasi,” sampai Bustam.
Lanjutnya, terkait kebutuhan anggaran pemasangan jaringan listrik di RS Pratama, mencapai Rp600 juta, karena kebutuhan akan daya listrik terpasang cukup besar.