Ini Bahaya Kesehatan Jika Keseringan Mager, Apa Saja Itu?

NYANTAI: Menjadi aktivitas yang sering dilakukan--Pixabay

KORANRB.ID – Di era serba digital saat ini, gaya hidup yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar komputer atau smartphone menjadi hal yang umum. Meskipun kemajuan teknologi membawa banyak keuntungan, dampaknya terhadap kesehatan fisik sering kali terabaikan. 

Kurangnya aktivitas fisik, atau sedentary lifestyle, dan juga sering disebut mager (malas gerak) dapat memiliki konsekuensi serius bagi tubuh anda. Untuk itu koranrb.id akan membahas berbagai bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kurang bergerak serta solusi yang dapat diterapkan untuk menjaga kesehatan.

BACA JUGA:5 Kementerian Atau Lembaga Nagera Dengan Anggaran Terbesar Tahun 2025

BACA JUGA:Ini 10 Negara Terkuat di Dunia versi Media Amerika, Nomor 10 Paling Mencengangkan

Kurangnya aktivitas fisik dapat secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung. Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga kesehatan jantung dengan meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah. 

Ketika anda tidak bergerak cukup, risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol jahat (LDL) meningkat, yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung atau stroke.

Kemudian juga, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh. Aktivitas fisik berperan penting dalam mengatur gula darah dan metabolisme lemak. Tanpa olahraga, risiko diabetes tipe 2 meningkat karena tubuh menjadi kurang efisien dalam menggunakan insulin.

Selain itu, metabolisme yang melambat dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang selanjutnya meningkatkan risiko berbagai penyakit terkait obesitas.

BACA JUGA: BURUAN! Ini Dia Daftar Instansi Semi Peminat, Masih Ada yang 0 Pelamar CPNS 2024

BACA JUGA:Buntut Pengusiran Wartawan Saat Pelantikan Dewan, PWI Rejang Lebong Siapkan Somasi

Bergerak secara teratur penting untuk kesehatan tulang dan sendi. Aktivitas fisik, terutama yang melibatkan beban seperti berjalan atau berlari, membantu menjaga kepadatan tulang dan kekuatan otot. 

Kurangnya aktivitas dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang (osteoporosis) dan meningkatkan risiko patah tulang. Selain itu, sendi yang jarang digunakan bisa menjadi kaku dan rentan terhadap cedera.

Dengan kurang bergerak, anda juga bisa terkena ganguan kesehatan mental. Aktivitas fisik terbukti dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Olahraga memicu pelepasan endorfin yang berfungsi sebagai mood enhancer. 

Tanpa cukup bergerak, seseorang mungkin merasa lebih cemas atau depresi, dan gangguan mental ini dapat memperburuk kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan