Ini Dugaan Motif Pembunuhan Ayah Tiri di Betungan Kota Bengkulu

Reporter: Wesjer Tourindo |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Kamis , 29 Aug 2024 - 23:27

DUDUK: ID saat hendak diturunkan dari kendaraan usai dijemput tim opsnal Polsek Selebar. WEST JER TOURINDO/RB--

ini dugaan motif pembunuhan ayah tiri di betungan kota bengkulu                            koranrb.id – tim opsnal polsek selebar mengamankan id (38) warga jalan a. khalik rt 30 rw 05, kelurahan betungan, kecamatan selebar lantaran diduga membunuh ayah tirinya.
tragedi berdarah ini menewaskan  pria lanjut usia bernama suyatno (64).
tempat kejadian perkara dibunuhnya suyatno berada di rumahnya sendiri, sekitar pukul 01.00 wib pada 29 agustus 2024.
kapolsek selebar, kompol hasanul bakri, sh mengungkapkan id melakukan aksinya terhadap ayah tirinya (korban) menggunakan tojok pengangkat sawit  yang disarangkan ke dada korban sebanyak 6 lubang.
baca juga:10 saksi kuatkan dakwaan perkara tipikor rsud mukomuko, jpu: pemalsuan spj, tanda tangan hingga selisih uang 
baca juga:dikeroyok sekitar 15 otd, pemilik warung manisan alami 25 jahitan, ini kronologisnya
"id mendatangi kediaman korban dan langsung masuk lalu menusuk korban dengan menggunakan tojok sawit," ungkap hasanul pada rb, 29 agustus 2024 di polsek selebar.
sebelum korban dinyatakan meninggal dunia  sempat dilarikan ke rumah sakit m. yunus terlebih dahulu, namun nahas nyawanya tidak terselamatkan.
"sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyatanya korban tidak tertolong lantaran kehabisan darah," jelas hasanul.
kemudian berdasarkan penelusuran reskrim polsek selebar didapat informasi bahwa id sempat dibawa ke rsjko bengkulu.
"id sempat dibawa ke rumah sakit jiwa 2 tahun lalu, namun belum gangguan jiwa permanen," jelas hasnul.
baca juga:saling lapor perkara uang warisan rp1 miliar
baca juga: bongkar pengadaan obat, jpu hadirkan 15 saksi, perkara tipikor rsud mukomuko 
saat id diwawancarai, ia mengungkapkan dirinya melakukan aksi tersebut lantaran kecewa kepada korban. 
dirinya menganggap ayah tirinya itu tidak mau bekerja, sedangkan ibu kandungnya (istri korban) mulai dari subuh sudah mulai bekerja di rumah makan.
"ibu aku tu disakiti, dio tu idak pernah kerjo sedangkan ibu aku kerjo di rumah makan, dari subuh berangkat la dio lemak lemak bae di rumah, merokok kencang ngeteh pulo sampai abis 6 gelas sehari,” terang id.
sementara itu saat awak media turut mengonfirmasi dengan pejabat rt setempat, mirdo ia mengungkapkan bahwa sebelum kejadian memang terdengar suara jeritan korban.
baca juga:3 tsk penganiayaan di warung tuak ditangkap
baca juga:bantah makan duit bos, ngaku banyak keluar uang pribadi untuk keperluan sekolah
"anak itu nggak ada masalah sebelumnya pada ayahnya mereka baik-baik saja, kalau kami tanya pada istri korban juga mereka tidak ada masalah sebelumnya," tutup mirdo.
atas perbuatan tersebut id terancam dikenakan pasal 351 ayat 3 kuhp tentang penganiayaan, dengan ancaman maksimal 8 tahun kurungan penjara.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Jumat 30 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan