Tanaman Jagung Sering Terkena Penyakit Busuk Tongkol? Begini Cara Pengendaliannya

PENGENDALIAN TANAMAN: Pengendalian penyakit busuk tongkol memerlukan pendekatan terpadu yang mencakup tindakan pencegahan. Foto: Tangkapan Layar Pixabay --

Jamur ini dapat menghasilkan mikotoksin, yang tidak hanya merusak tongkol tetapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan jika jagung yang terinfeksi dikonsumsi. 

Tanda-tanda infeksi Fusarium adalah adanya warna merah muda atau putih pada biji jagung dan kerusakan pada tongkol yang terinfeksi.

BACA JUGA:Tanaman Jagung Terkena Penyakit Karat Daun, Begini Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Ini 9 Cara Branding Usaha Agar Hasilnya Maksimal, Bisa Dicoba

Pengendalian penyakit busuk tongkol memerlukan pendekatan terpadu yang mencakup tindakan pencegahan, pengelolaan budidaya, serta penggunaan fungisida jika diperlukan. 

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegah penyakit busuk tongkol pada jagung.

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit busuk tongkol adalah dengan menanam varietas jagung yang tahan terhadap penyakit. 

Banyak perusahaan benih menawarkan varietas jagung yang telah dikembangkan untuk memiliki resistensi terhadap Fusarium, Diplodia, dan Aspergillus. 

Penggunaan benih yang tahan penyakit dapat mengurangi risiko infeksi dan meningkatkan hasil panen.

Mengelola lingkungan di sekitar tanaman jagung adalah langkah penting dalam mencegah penyakit busuk tongkol. 

Misalnya, memastikan bahwa tanaman memiliki ventilasi yang baik dan tidak terlalu padat dapat mengurangi kelembapan di sekitar tongkol, yang merupakan kondisi ideal bagi perkembangan jamur. 

Selain itu, rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak rentan terhadap penyakit busuk tongkol dapat membantu mengurangi keberadaan patogen di dalam tanah.

Serangga, terutama hama penggerek jagung, dapat merusak tongkol dan memberikan jalur masuk bagi patogen. 

Oleh karena itu, pengendalian hama sangat penting dalam mencegah penyakit busuk tongkol. 

Penggunaan insektisida yang tepat dan penerapan metode pengendalian hama terpadu (PHT) dapat membantu mengurangi risiko infeksi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan